Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ida Nuryatin Finahari mengatakan, kelebihan pasokan listrik atau over supply PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) salah satu dampak manajemen risiko yang belum dijalankan dengan baik.

“Melihat dari over supply ini adalah salah satu dampak manajemen risiko kita yang belum dijalankan dengan baik, saya melihatnya seperti itu ya,” ujar Ida Nuryatin dalam Business and Risk Perspective Energy Transformation Talk yang dikutip dari Antara,di Jakarta, Rabu, 1 Maret.

Untuk mengatasinya, kata dia, pembangunan jaringan transmisi menuju Sumatera dapat menjadi langkah alternatif mengatasi persoalan yang semakin membesar.

“Bagaimana mengatasi over supply di Jawa-Bali, bangun jaringan ke Sumatra, ini salah satu opsi untuk percepat itu,” ujarrnya.

Meski demikian, pihaknya belum mengetahui secara detail terkait sumber alokasi dana yang akan digunakan PLN untuk membiayai proyek tersebut.

“Kalau pun toh itu anggaran PLN tak mencukupi, perlu PMN (penyertaan modal negara) mestinya ya itu kami upayakan, tetapi memang sejauh ini terus terang saya sendiri belum mendalam apakah teman-teman di PLN sudah menyampaikan kebutuhan kalau pun membangun dari Sumatera ke Jawa kebutuhannya berapa,” kata dia pula.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan di tengah kondisi pandemi COVID-19, diakui PLN menghadapi tantangan over supply. Untuk memitigasi adanya beban Take or Pay (TOP),

PLN melakukan optimasi kontrak khususnya dengan Independent Power Producer (IPP).

"Di tengah kondisi oversupply, kami secara mandiri bernegosiasi dengan IPP untuk memundurkan COD-nya supaya over supply tidak semakin parah. Dan akhirnya kami berhasil memperjuangkan cost saving hingga Rp47 triliun dari konsultasi bersama dengan 17 IPP secara mandiri untuk mencari titik temu solusi," ujar Darmawan.

Dalam menyiasati kondisi over supply, lanjutnya, PLN juga melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan konsumsi listrik.

PLN melakukan strategi ekstensifikasi dan intensifikasi untuk menambah konsumsi listrik.