Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan masih terdapat kelebihan kapasitas atau over capacity pasokan listrik di Pulau Jawa dan Bali.

Adapun besaran kelebihan kaoasitas tersebut tercatat sebesar 4 gigawatt (GW).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu mengatakan, kelebihan kapasitas tersebut memang telah terjadi sejak lama untuk itu pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi

"Kami melihat Jawa dan Bali masih over supply masih ada 4 GW," ujar Jisman yang dikutip Jumat 19 Januari.

Dengan kelebihan pasokan tersbut Jisman menyebut Kementerian ESDM kemudian memundurkan beberapa pembangkit listrik yang seharusnya beroperasi dalam waktu dekat sehingga tidak ada tambahan pasokan yang meluber.

"Supaya tidak tertumpuk take or pay-nya. Supaya tidak lebih suffer lagi PLN-nya," sambung Jisman.

Sebelumnya, melalui program pemerintah 35.000 MW, Kementerian ESDM memproyeksikan pertumbuhan konnsumsi listrik sebesar 7-8 persen dan pertumbuhan konsumsi listrik per kapita juga bertambah.

Namun, dengan adanya pandemi COVID-19, target tersbut tidak tercapai dan listrik yang ada belum terserap secara maksima.

Untuk saat ini, kata dia, konsumsi listrik sudah berada di angka 5-6 persen sehingga Jisman yakin over capacity listrik bisa diatasi dalam kurun waktu 2 hingga 3 tahun.

"Nah sekarang ini pertumbuhan listrik sudah di angka 5-6 persen sehingga yang overcapacity ini bisa teratasi di 2-3 tahun ke depan. Juga harus kita antisipasi di Jawa Bali," pungkas Jisman.