Kementerian ESDM Targetkan 300.000 Motor Listrik di 2023
Ilustrasi motor listrik (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan pemerintah menargetkan implementasi kendaraan listrik pada tahun 2023 sebesar 300.000 motor listrik.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Minerba, Irwandy Arif mengatakan jumlah ini merupakan gabungan dari motor baru dan motor konversi.

"Percepatan implementasi kendaraan listrik pada tahun 2023 motor listrik ditargetkan sekitar 300.000 motor listrik baru dan konversi motor BBM dan 600 ribu pada tahun 2024," ujarnya saat mewakili Menteri ESDM dalam Energy & Mining Outlook 2023 Kamis 23 Februari.

Meski demikian Irwandy enggan merinci target untuk motor listrik baru maupun motor hasil konversi.

Ia meyakinkan, hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan impor energi dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional.

Lebih jauh ia mengatakan, dinamika geopolitik saat ini yang sulit diprediksi telah mempengaruhi pasokan dan harga energi pada tahun 2022 dan masih akan berlanjut di 2023 menjadi ancaman ekonomi tiap negara termasuk Indonesia.

"Di tengah tekanan global tersebut pemerintah telah mengambil keputusan sulit pada 2022 dengan menaikkan harga jual BBM untuk menjaga kemampuan keuangan negara dalam menjamin ketersediaan pendanaan untuk sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur strategis," beber Irwandy.

Sebelumnya, Pemerintah akan memberlakukan subsidi kendaraan listrik mulai Maret 2023. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, nantinya subsidi yang diberikan untuk mobil tidak berupa uang.

"Sepeda motor dulu, kendaraan roda empat juga ada tapi bukan uang," ujar Arifin di Jakarta, Senin, 20 Februari.

Sementara untuk besaran subsidi untuk motor listrik akan diberikan sebesar Rp7 juta baik untuk motor konversi atau untuk pembelian motor baru.

Untuk tahun 2023, pemerintah akan menggelontorkan subsidi bagi pembelian motor listrik baru ataupun konversi sebanyak 50.000 unit.

"Tahun ini konversi minimum 50.000 dulu nih. Tapi kita lagi mau coba membina bengkel-bengkel. Nanti kerja sama dengan Pak Menhub untuk bisa mengembangkan bengkel-bengkel," pungkas Arifin.