JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan ada tiga hal yang menjadi tantangan pemasaran produk perikanan Indonesia, pada tahun 2023.
Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Erwin Dwiyana menjabarkan yang pertama, pertumbuhan ekonomi 2022-2023 yang diproyeksikan mengalami penurunan hampir di seluruh wilayah di dunia.
"Di Amerika Serikat bahkan ada proyeksi dari 2.0 GDP estimasi di 2022, kemudian menurun GDP-nya menjadi 1.4 (pada 2023)," kata Erwin dalam acara Bincang Bahari Peta Sektor Kelautan dan Perikanan di Tengah Ancaman Resesi dipantau secara daring, Selasa, 21 Februari.
Kedua, kata Erwin, terjadinya inflasi di Amerika Serikat, yang mana negara ini masih menjadi tujuan ekspor utama produk perikanan Indonesia.
BACA JUGA:
"Kemudian, inflasi terjadi di Amerika dan kami mungkin pahami betul bahwa inflasi di Amerika juga berpengaruh terhadap demand dari produk perikanan dan udang Indonesia yang menjadi pasar utama di Amerika itu mengalami penurunan," ujarnya.
Seperti diketahui, udang masih menjadi komoditas ekspor utama produk perikanan Indonesia dengan nilai ekspor sebesar 2,16 miliar dolar AS. Dengan terjadinya inflasi di Amerika Serikat, maka eskpor udang Indonesia akan lesu.
Terakhir, adanya tantangan upah dan kepercayaan konsumen. Sehingga, lanjutnya, bakal berdampak pada pengeluaran konsumen.