Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) menyatakan akan terus mendukung ekosistem ekonomi Islam, seperti industri halal, kegiatan filantropis melalui zakat dan wakaf, serta penyelenggaraan haji dan umrah dengan nilai mencapai 300 miliar dolar AS atau Rp4.559 triliun setara Rp4,56 kuadriliun (kurs Rp15.198 per dolar AS).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, saat ini BSI telah memiliki aset dengan nilai sekitar Rp306 triliun dan melayani 19 juta nasabah, tetapi menurut Hery terdapat total 230 juta masyarakat Muslim di Indonesia yang bisa dilayani oleh BSI.

“Kami mempercayai bahwa masih banyak kesempatan bisnis yang dapat didukung oleh BSI, misalnya sekitar 300 miliar dolar AS dalam ekosistem Islam, seperti industri halal, kegiatan filantropis, dan umrah serta haji,” katanya dalam Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 di Ritz Karlton, Jakarta, Rabu.

BSI juga telah menjadi penyalur zakat perusahaan terbesar di Indonesia dengan nilai mencapai Rp141 miliar.

Hery optimistis industri keuangan syariah akan terus tumbuh didukung dengan capaian kinerja positif bank-bank syariah yang mengalami tren naik serta kebijakan tepat dari regulator dan meningkatnya kepercayaan pelaku bisnis di Tanah Air.

“Di BSI, kami menyadari sentralitas keuangan Islam dalam ekonomi global modern. Karena keuangan Islam terus tumbuh menonjol. Acara ini adalah kesempatan untuk mengeksplorasi strategi baru dan praktik terbaik, serta untuk bertemu dengan para pemain industri ekonomi syariah untuk berbagi ide, dan membentuk kemitraan baru,” katanya.

BSI GIFS 2023 menjadi ajang diskusi ekonomi syariah internasional terbesar di Indonesia yang melibatkan para pelaku industri keuangan syariah mulai dari praktisi pendidikan, praktisi keuangan syariah, pelaku usaha, dan otoritas.

“Kami membahas tentang perkembangan ekonomi syariah di Asia dan Tanah Air, bertukar pikiran bagaimana praktik - praktik ekonomi syariah yang mampu mendorong ekonomi dan tentunya ekonomi syariah mampu menjadi instrumen yang berkelanjutan,” katanya.