Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus meningkatkan aktivitas eksplorasi di tahun 2023 demi meningkatkan cadangan migas Indonesia.

Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti mengatakan, pada tahun 2022, pengeboran sumur eksploitasi tajak dilakukan sebanyak 30 sumur atau meningkat 7 persen dibandingkan tahun 2021.

"Sementara itu untuk tahun 2023, rencananya akan dilakukan pengeboran sumur eksploitasi sebanyak 57 sumur," ujar Shinta dalam diskusi media di Kantor SKK Migas yang dikutip Rabu 15 Februari.

Sementara itu dari sisi investasi eksplorasi Shinta mengatakan pihaknya menargetkan investasi di 2023 sebesar 1,7 miliar dolar AS atau meningkat 112 persen dari tahun 2022 yang terealisasi sebesar 0,8 miliar dolar AS.

Shinta menambahkan jika investasi eksplorasi tahun 2022 sudah mengalami pemulihan akibat pandemi bahkan tercatat menjadi yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Terkait target investasi eksplorasi di 2023, Shinta merinci, pengeboran 4 sumur deep water senilai 321 juta dolar AS yang dilakukan di 1 sumur di area Kytai dan 3 sumur di area Andaman.

"Pengeboran ini setelah keberhasilan pengeboran sumur Timpan I yang menjadi play opener di area Andaman tersebut," imbuh Shinta.

Selain itu, terdapat 1 sumur play opener di Wilayah Kerja (WK) Mahakam senilai 68 juta dolar AS.

Terkait sumur pengembangan, lanjutnya, pengeboran sumur pengembangan sejak tahun 2021 hingga 2022 selalu membukukan dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

"Dari 2020-2021-2022 realisasinya naik terus dan di 2023 cukup eksponensial. Tentunya ini kita harap tahun berikut akan kelihatan dengan discovery di berbagai tempat tentunya akan membuat risiko beberapa temuan itu turun dan akan ditindaklanjuti dengan pengeboran lanjutannya," beber Shinta.