Frisian Flag Sediakan 12 Ribu Sapi, ID FOOD Siapkan Lahan untuk Pakan
Ilustrasi Peternakan Sapi (Foto; Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk BUMN Holding Pangan atau ID FOOD untuk bekerja sama dengan Frisian Flag terkait investasi pertenakan sapi atau dairy farm di Indonesia.

Dirut ID FOOD Frans Marganda mengatakan bahwa tidak hanya pihaknya yang mendapat penugasan, namun juga PTPN. Kata Frans, PTPN akan menyiapkan lahan untuk peternakannya.

Sementara, sambung Frans, ID FOOD akan bertugas untuk menyiapkan pakan ternaknya. Seperti rumput gajah dan juga jagung.

Kata Frans, pihaknya juga sedang mempersiapkan lahan untuk menanam komoditas yang menjadi pakan sapi-sapi tersebut.

“Peran-perannya masing-masing kalau PTPN itu yang punya lahan. Kemudian

Frisian Flag sebagai off taker hasil susunya, kami nanti penyedia pakannya,” tuturnya kepada VOI, ditulis Kamis, 9 Februari.

Terkait dengan kerja sama ini, kata Frans, bibit sapinya akan dikirim langsung dari Belanda.

“Targetnya populasi sapinya sekitar 4.000 ekor sapi menyusui. Bibitnya setahu saya dikirim bisa dari Belanda, bisa dari Australi. Tapi bibitnya, bibit sapi Belanda,” ujarnya.

Lebih lanjut, Frans menjelaskan terkait dengan lahan peternakan rencananya akan menggunakan lahan milik PTPN di wilayah Jawa Barat.

“Kalau enggak salah lahannya itu di Gunung Mas, punya PTPN,” jelasnya.

Frisian Flag Bakal Investasi 12.000 Ekor Sapi

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan perusahaan pelat merah siap mengoptimalisasi industri dan kerja sama di sektor pangan. Langkah ini guna mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.

Lebih lanjut, Erick menjelaskan BUMN juga sudah mulai secara aktif mengajak kerja sama demi mengamankan pasokan bahan-bahan pangan utama.

Contohnya, kata Erick, membuat kerja sama yang berkaitan dengan program-program mengurangi stunting di Indonesia, antara lain investasi di industri sapi, baik industri pengolahan daging maupun produksi susu.

“Ini yang harus kita intervensi. Salah satunya bagaimana kita kerja sama untuk melihat cattle, bisnis industri sapi, baik daging maupun susu,” ujar Erick usai menghadiri Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu, 1 Februari.

Khusus pengembangan industri susu, kata Erick, langkah konkret yang dilakukan antara lain melakukan pembicaraan dengan perusahaan susu Belanda, Frisian Flag. Erick mengatakan, hal ini menjadi salah satu yang krusial, mengingat 80 persen dari total konsumsi susu nasional bersumber dari impor.

Saat kunjungan ke Belanda, Erick mengatakan Frisian Flag ingin investasi sebanyak 8.000 hingga 12.000 sapi. Menurut dia, hal tersebut harus didorong agar kedaulatan pangan bisa tercapai.

“Jadi kedaulatan pangan pun harus dipikirkan,” tuturnya.