Ekonomi Tumbuh 5,3 Persen, Bukti Keberhasilan Airlangga Koordinasikan Tim Ekonomi Pemerintah
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

Bagikan:

JAKARTA – Menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menuntut Airlangga Hartarto memiliki kecakapan dalam mengorganisir kerja tim ekonomi pemerintah. Peran strategis ini nampaknya sukses diemban oleh Airlangga sepanjang pengabdiannya kepada negara dalam kurun waktu hampir satu dekade terakhir.

Asumsi tersebut nampak jelas pada pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 yang bertengger di level 5,31 persen. Torehan itu bisa dibilang istimewa jika mengkajinya dalam dua hal.

Pertama, situasi ketidakpastian global yang tinggi pada tahun lalu membuat ruang pertumbuhan setiap negara menjadi semakin kecil, bahkan pupus di tengah ancaman resesi.

Kedua, hasil 5,31 persen bahkan lebih tinggi dari asumsi pemerintah selama ini yang membidik target 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen.

Atas dasar tersebut ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal menyampaikan bahwa kinerja tim ekonomi pemerintah patut diapresiasi.

“Jelas dong, karena ini kita bisa melihat efektivitas pemerintah ketika menangani masa-masa sulit dan sekarang berhasil keluar dengan pertumbuhan yang positif,” ujarnya dikutip Selasa, 7 Februari.

Menurut Fithra, indikasi keberhasilan lain tercermin dari upaya penyehatan APBN yang lebih cepat dari rencana sebelumnya.

“Defisit APBN tahun 2022 sudah berada di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB). Ini berarti lebih cepat dari target awal 2023 seperti di dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020,” tutur dia.

Walau begitu, Fithra mengingatkan agar pemerintah tidak cepat berpuas diri lantaran gejolak 2023 diyakini bakal lebih kuat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ada beberapa hal yang bisa menjadi fokus, diantaranya adalah disrupsi rantai pasok global, inflasi yang masih berada di level atas, tren kenaikan suku bunga, hingga faktor geopolitik.

“Kita harus tetap optimistis namun selalu waspada. Itu dua kata kunci dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi tahun ini, tegasnya.