Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat investasi di sektor ketenagalistrikan mencapai 5,75 miliar dolar AS atau sekitar Rp85,5 triliun.

Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, angka capaian investasi ketenagalistrikan 2022 turun dari tahun 2021 yang mencapai 6,71 miliar dolar AS.

Dadan menjelaskan penyebab semua itu karena faktor penurunan konsumsi listrik saat pandemi COVID-19, sehingga beberapa proyek pembangkit mengalami perubahan jadwal beroperasi atau commercial operation date (COD).

"Penurunan permintaan akibat COVID-19 menyebabkan beberapa proyek pembangkit mengalami penjadwalan ulang," ujar Dadan kepada media, Kamis, 2 Februari.

Menurut Dadan, turunnya nilai investasi ini turut didorong beberapa kontraktor masih mengalami kesulitan finansial dan kesulitan teknis pengadaan peralatan utama.

Tak hanya itu, hambatan dalam investasi ketenagalistrikan turut dipengaruhi permasalahan perizinan dan pembebasan lahan, terhambatnya suplai Material Transmisi Utama (MTU) dan Material Distribusi Utama (MDU) akibat pengaruh perang Rusia-Ukraina dan beberapa proyek PLN masih dalam fase pengadaan.

Meski demikian, Dadan optimistis investasi ketenagalistrikan di 2023 dengan menetapkan target capaian investasi sebesar 6,64 miliar dolar AS.

"Kita tetap optimistis karena target investasi juga meningkat menjadi 6,64 miliar dolar AS," ujar Dadan.

Sebagai informasi, megaproyek pembangkit 35 Gigawatt (GW) kini telah mencapai 47 persen. Jumlah ini setara 16,59 GW kapasitas pembangkit yang telah beroperasi.

Total kapasitas 16,59 GW pembangkit ini bersumber dari 415 unit pembangkit. Sementara itu, 123 unit pembangkit atau setara 12,83 GW masih dalam tahapan konstruksi.