Ditjen Gatrik ESDM Catat 80.183 RT Terima Bantuan Pasang Baru Listrik
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan capaian program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 450 VA bagi Rumah Tangga (RT) Tidak Mampu sepanjang tahun 2022 telah menjangkau 80.183 RT. Jumlah ini terpantau melampaui target 80.000 RT belum berlistrik, atau mencapai 100,2 persen, yang tersebar di 22 provinsi.

Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan bahwa program tersebut dapat terlaksana dengan baik karena adanya sinergitas dan kolaborasi antar instansi.

"Program BPBL ini dilakukan bekerja sama dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, serta PT. PLN (Persero)," ujar Dadan dalam konferensi pers yang dikutip Rabu 1 Februari.

Dadan menyebut, penerima bantuan program BPBL adalah rumah tangga yang di sekitar tempat tinggalnya sudah ada jaringan listrik, namun tidak bisa menikmati listrik karena tidak mampu membayar untuk memasang sambungan listrik. Selain itu, instalasi yang dipasang seragam berupa tiga titik lampu dan satu kotak kontak.

"RT yang menerima BPBL juga melalui pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO)," imbuhnya.

Dadan menyebutkan bahwa program ini akan dilanjutkan pada tahun 2023. Sasaran penerima BPBL pada 2023 meningkat menjadi 83.000 RT tidak mampu belum berlistrik yang merupakan prioritas pemerintah.

"Prioritas anggaran APBN Tahun 2023 adalah kegiatan yang menyentuh langsung kepada rakyat yang membutuhkan," pungkas Dadan.

Hal ini sealan dengan target Kementerian ESDM dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia. DIlaporkan, Pencapaian Rasio Elektrifikasi tahun 2022 sebesar 99,63 persen, meningkat 1,8 persen dari tahun 2021 yaitu sebesar 99,45 persen.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa pemerintah terus memantau kemajuan dari capaian rasio elektrifikasi di Indonesia. Pasalnya, rasio elektrifikasi menyangkut keadilan atau pemerataan untuk mengakses listrik.

"Rasio Elektrifikasi di tahun 2022 mencapai 99,63 persen, tetapi kita perlu meningkatkan program elektrifikasi ini agar seluruh wilayah Indonesia mendapatkan akses listriknya," ujar Arifin pada Konferensi Pers Capaian Kinerja Tahun 2022 dan Program Kerja Kementerian ESDM Tahun 2023, Senin 30 Januari.