JAKARTA - Pemerintah meminta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) khususnya di wilayah Sumatera bagian Utara untuk melakukan optimalisasi potensi migas terutama dalam kegiatan eksplorasi. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menjelaskan, tujuannya, agar konsep G&G dari target potensi migas baru dapat dimatangkan kembali sehingga dapat menyusul keberhasilan dari discovery pada beberapa sumur eksplorasi sebelumnya.
“Selain mendorong efisiensi pada operasi eksisting dengan mengurangi adanya uplanned/planned shutdown, Pemerintah meminta KKKS agar segera dilakukan optimalisasi potensi migas, salah satunya dalam hal kegiatan eksplorasi,” ujarnya kepada media yang dikutip Sabtu 28 Januari.
Selanjutnya untuk potensi pada lapangan eksisting, menurut Tutuka, dapat dioptimalkan melalui penerapan metode perolehan lebih lanjut seperti pada Lapangan Rantau dengan program waterflood atau berupa optimasi ketentuan kontrak KSO untuk operasi di Lapangan Perlak.
Untuk mendukung pengembangan migas di NAD dan Sumatera bagian Utara, Pemerintah akan mempermudah proses perizinan yang dibutuhkan Kontraktor, termasuk pada perizinan terkait lingkungan ataupun pengadaan lahan.
Dirjen Migas juga menekankan perlunya perhatian terhadap sumber daya manusia (SDM) dalam kegiatan operasi agar terdapat keseimbangan dalam hidup.
“Tidak hanya dari sisi teknikal yang dikejar dan dikembangkan, namun juga perlu diperhatikan terhadap aspek keselamatan dari SDM pada operasi hulu migas. Terutama mengenai pengaturan pola hidup supaya lebih baik sehingga bekerja juga lebih baik, hal tersebut penting untuk mem-balance kerja dan kehidupan,” paparnya.
BACA JUGA:
Sementara Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera bagian Utara Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan terima kasih atas perhatian Dirjen Migas dalam mengawal kegiatan di Sumatera bagian Utara dan apresiasi pada kerja kerja para KKKS. Dia juga meminta dukungan terkait pembebasan lahan dan izin-izin untuk mendukung kegiatan operasi migas.
Asal tahu saja, SKK Migas Wilayah Sumbagut mengelola dan mengawasi kegiatan WK Hulu Migas untuk Wilayah Sumatera bagian Utara, terdiri dari 5 WK Eksploitasi dan 6 WK Eksplorasi, dimana 2 WK Eksploitasi berstatus produksi (WK Pertamina EP Field Rantau dan Pangkalan Susu, WK NSO). Adapun realisasi produksi minyak bumi dan kondensat selama 2022 di 4.732 BOPD, sementara realisasi produksi gas bumi selama 2022 sebesar 130 MMSCFD.