Bagikan:

JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menekankan turunnya produksi minyak dan gas (migas) pada Semester I 2022 harus menjadi prioritas perhatian pemerintah saat ini.

"Saat ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi migasnya di tengah tingginya harga minyak mentah dunia," ujar Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah dalam keterangan tertulis, Senin 4 Juli.

Di sisi lain, Banggar DPR RI juga meminta pemerintah untuk mengoptimalkan capaian reformasi struktural dan belanja yang berkualitas (spending better) dalam menjalankan APBN.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi produksi terangkut atau lifting migas nasional sepanjang kuartal I/2022 masih di bawah target.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, belum optimalnya realisasi lifting minyak dan gas bumi nasional itu disebabkan karena dampak bawaan dari pandemi dan sejumlah penghentian operasi yang tidak terencana (unplanned shutdown) sepanjang 2021.

“Produksi dan lifting kita masih terkendala terutama entry point yang sangat rendah di awal 2022 karena dampak dari pandemi itu di kuartal satu kita loss di sana sekitar 20.000 barel per hari bph kemudian mostly juga dampak dari unplanned shutdown,” kata Dwi saat Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Kuartal I Tahun 2022, beberapa waktu lalu.

SKK Migas juga mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan upaya peningkatan produksi dengan memanfaatkan momentum tingginya harga migas dunia saat ini.

Hal itu bertujuan untuk memenuhi target lifting migas nasional tahun 2022.

"Kondisi harga minyak dan gas dunia saat ini seharusnya dapat dimanfaatkan oleh KKKS untuk melakukan aktivitas yang berdampak langsung pada produksi, terlebih pemerintah telah menunjukkan komitmennya untuk membuat iklim industri hulu migas yang lebih atraktif dengan berbagai kemudahan perizinan dan insentif," kata Dwi.

Dwi menambahkan, tingginya pelaksanaan kegiatan hulu migas telah ditunjukkan pada program tahun 2022, khususnya pengeboran sumur pengembangan yang dapat berkontribusi langsung terhadap peningkatan produksi migas nasional.

Berdasarkan data realisasi jumlah sumur pengembangan dan kegiatan well service per April 2022, realisasinya lebih tinggi jika dibandingkan realisasi April 2021 secara year on year (yoy).

Di mana realisasi untuk sumur pengembangan mencapai 197 persen dan kegiatan well service 194 persen.