Bank Mandiri Ramal IHSG Bisa Tembus 7.510 di Akhir Tahun
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Mandiri Tbk. memprediksi bahwa pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bakal tetap berada di tren positif pada sepanjang tahun ini.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silva Halim mengungkapkan jika optimisme itu didasarkan pada realisasi kinerja yang moncer selama periode 2022. Menurut dia, bekal itu menjadi modal berharga dalam mengarungi tahun bisnis 2023 yang dinilai masih diliputi ketidakpastian yang berlanjut.

“Kami optimistis pertumbuhan ekonomi dan pasar modal akan tetap resilience di tahun 2023, sama seperti di tahun 2022. Meskipun ada prediksi gejolak masih tetap berlanjut, kami tetap yakin IHSG pada 2023 akan mencapai 7.510,” ujarnya kepada wartawan melalui saluran virtual, Selasa, 24 Januari.

Silva menjelaskan, pihaknya mendapati goncangan terbatas telah terjadi di pasar modal akibat re-opening pasar China yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

“Ini di luar ekspektasi investor. Namun secara valuasi, IHSG tetap menarik dibanding negara-negara emerging market lain dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi dan juga kondisi likuiditas perbankan yang lebih besar,” tuturnya.

Melalui telaah faktor-faktor tersebut, Silva yakin investor masih akan menanamkan modalnya di Indonesia.

“Karena itu kami berharap investasi akan terus tumbuh,” tegasnya.

Mengutip siaran yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diketahui bahwa Per 30 Desember 2022, IHSG telah berada di posisi 6.850,62 poin atau berhasil tumbuh sebesar 4,09 persen secara year to date (ytd).

Seiring dengan pertumbuhan IHSG tersebut, kapitalisasi pasar juga tumbuh sebesar 15,06 persen secara ytd yaitu sebesar Rp9.499 triliun atau 50 persen dari PDB Indonesia 2022.

IHSG sendiri pada tahun lalu pernah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 7.318,01 poin, tepatnya pada 13 September 2022.

Demikian halnya dengan kapitalisasi pasar yang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada tanggal 27 Desember 2022 sebesar Rp9.600 triliun.