IHSG Dibuka Menguat, Simak Saham BCA, BRI, dan Bank Mandiri
Gedung Bursa Efek Indonesia. (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan akhir pekan. IHSG dibuka menguat 0,59 persen atau 28,78 poin ke level 4.871,54 pada pembukaan perdagangan Jumat 25 September.

Membuka perdagangan, 70 saham menguat, 21 saham melemah, dan 24 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 37,14 juta lembar saham dan ditransaksikan senilai Rp47,60 miliar.

Pergerakan IHSG pada perdagangan akhir pekan ini diperkirakan akan melanjutkan tren penurunan, setelah kemarin kembali berakhir di zona merah dengan pelemahan 1,53 persen ke level 4.842.

"Secara teknikal, ada indikasi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga indeks berpeluang menuju level support terdekat," ujar analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama dalam risetnya.

Saat ini pergerakan IHSG sedang berupaya untuk mempertahankan level support terdekat di posisi 4.778, sedangkan target resistance yang akan digapai berada di level 4.975.

Lebih lanjut Nafan mengatakan, potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi investor dengan mengakumulasi pembelian saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Perkiraan serupa disampaikan analis PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, yang mengatakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini bakal kembali tertekan menuju kisaran support 4.800-4.755.

"Secara teknikal, IHSG bergerak melemah menguji kembali level terendah pada aksi sell-off di awal September 2020. Harga saham mendekati area support 4.800-4.755," papar Lanjar.

Dengan demikian, jelas Lanjar, pergerakan IHSG yang bakal tertekan hari ini bisa direspons investor dengan mengoleksi saham PT Unilever Tbk (UNVR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Summarceon Agung Tbk (SMRA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).