Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pertumbuhan kredit perbankan pada Desember 2022 berada di angka 11,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Level tersebut melanjutkan konsistensi dua digit setelah sebelumnya pada November 2022 pertumbuhan kredit bertengger di 10,8 persen.

“Peningkatan pertumbuhan kredit terjadi merata pada seluruh sektor ekonomi dan seluruh jenis kredit, terutama kredit investasi dan kredit modal kerja,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo ketika memberikan pemaparan kepada awak media, Kamis, 19 Januari.

Perry menjelaskan, laju yang lebih tinggi bahkan terjadi pada perbankan syariah dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 20,1 persen di Desember tahun lalu.

Torehan itu melesat dibandingkan dengan capaian 2021 yang sebesar 6,6 persen.

Secara terperinci, di segmen UMKM pertumbuhan kredit melanjutkan kinerja apak, khususnya pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) naik 29,6 persen.

Kata Perry, perbaikan intermediasi perbankan didukung sisi penawaran kredit sejalan likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit/pembiayaan yang longgar.

“Permintaan kredit juga meningkat sejalan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga yang membaik yang mendorong kenaikan permintaan pembiayaan,” tuturnya.

Ke depan, sambung Perry, Bank Indonesia akan melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif, inklusif, dan berkelanjutan.

“Semua ditujukan untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, ke Kredit Usaha Rakyat, dan kredit/pembiayaan hijau, dalam rangka mendukung pemulihan perekonomian,” tegas dia.