Antisipasi Peningkatan Kunjungan Wisatawan, Kemenhub Tingkatkan Kualitas Infrastruktur Transportasi di Bali
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Dok. Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan secara konsisten terus meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Provinsi Bali. Hal ini guna mengantisipasi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pasca pandemi COVID-19.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemmbangunan transportasi terus dilakukan baik di sektor darat, laut, dan udara. Di sektor laut, kata Budi, Kemenhub telah membangun tiga pelabuhan yang menghubungkan kawasan segitiga emas.

“Pelabuhan Sanur di Sanur, Pelabuhan Penyeberangan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul di Nusa Ceningan,” kata Budi, dalam keterangan resmi, Rabu, 18 Januari.

Di sektor udara, sambung Budi, Bandara Ngurah Rai masih mungkin untuk dikembangkan secara signifikan. Terlebih pada tahun 2022, Bandara Ngurah Rai menjadi bandara tersibuk yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (AP I).

Pertumbuhan penumpang pesawat udara di Bandara Ngurah Rai baik domestik maupun internasional pada tahun 2022 mencapai 12,5 juta penumpang. Jumlah tersebut meningkat signifikan sebesar 231 persen dibandingkan tahun 2021 sebanyak 3,7 juta penumpang.

“Melihat tren pergerakan penumpang dan pesawat yang kian meningkat, Bandara Ngurah Rai akan dikembangkan kapasitasnya menjadi 35 juta penumpang per tahun, atau mencapai 3 kali lipat dari kapasitas saat ini,” jelasnya.

Apalagi, sambung Budi, dengan adanya rencana maskapai Emirates yang akan mengoperasikan pesawat Wide Body Airbus A380 pada pertengahan 2023, maka perlu dilakukan peningkatan kapasitas seperti perpanjangan runway.

“Termasuk pengembangan terminal maupun apron agar pelayanan yang diberikan semakin baik,” ujarnya.

Tingkatkan Konektivitas

Sementara itu, Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengungkapkan Kemenhub terus berkomtimen untuk meningkatkan konektivitas di Provinsi Bali, dengan menghubungkan daerah sekitarnya.

Misalnya, kata Adita, seperti Lombok dan Banyuwangi, guna mendukung sektor pariwisata yang menjadi sektor utama pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Bali dan sekitarnya.

“Dengan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi secara menyeluruh di Provinsi Bali dan sekitarnya, diharapkan dapat menggeliatkan destinasi wisata yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Bali dan juga destinasi wisata di daerah sekitar seperti Lombok, Banyuwangi, dan lain sebagainya,” ujar Adita.

Dengan pengembangan wilayah secara lebih menyeluruh di semua moda, kata Adita, maka dampak yang ditimbulkan akan lebih besar bagi kemajuan pariwisata, dibandingkan melakukan pembangunan bandara baru.