YOGYAKARTA - Memasuki tahun baru 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya kenaikan jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2022. Penambahan jumlah penduduk miskin terjadi di wilayah pedesaan dan perkotaan. Lantas kriteria miskin menurut BPS?
Kenaikan jumlah penduduk miskin di Indonesia terjadi sebesar 0,03 persen pada September 2022 dibandingkan pada Maret 2022. Masyarakat miskin di tanah air naik 0,2 juta menjadi 26,36 juta orang. Tingkat kemiskinan di pedesaan masih jauh lebih tinggi dibanding di perkotaan.
Lantas apa penyebab bertambahnya jumlah penduduk miskin di Indonesia dan apa saja kriteria miskin menurut BPS?
Kriteria Miskin Menurut BPS
Ada 14 kriteria miskin menurut BPS yang digunakan untuk menentukan kondisi masyarakat yang tidak mampu. Seseorang atau keluarga dapat dikatakan miskin dan layak menerima bansos apabila memenuhi minimal 9 kriteria.
- Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang
- Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan
- Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/ rumbia/ kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.
- Tidak memiliki fasilitas buang air besar/ bersama-sama dengan rumah tangga lain.
- Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
- Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/ sungai/ air hujan.
- Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/ minyak tanah
- Hanya mengkonsumsi daging/ susu/ ayam dalam satu kali seminggu.
- Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun
- Hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari
- Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/ poliklinik
- Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan
- Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD.
- Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit/ non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.
Penyebab Penduduk Miskin di Indonesia Meningkat
Kenaikan jumlah penduduk miskin di Indonesia terjadi secara merata di seluruh pulau, kecuali Sumatera yang mengalami penurunan tipis. Penduduk miskin paling banyak berada di Pulau Jawa dan Sumatera.
Margo Yuwono, Kepala BPS, mengatakan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kondisi kemiskinan di Indonesia. Faktor yang dimaksud, di antaranya ekonomi yang tumbuh melambat di triwulan tiga 2022, terjadinya PHK pegawai di sektor padat karya, dan meningkatkan biaya produksi pertanian.
Berdasarkan laporan menunjukkan ada banyak perusahaan yang melakukan layoff pegawainya sepanjang September 2022. Pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh perusahaan di sektor padat karya, seperti industri tekstil, alas kaki, serta perusahaan teknologi.
Faktor lain yang mempengaruhi tingkat kemiskinan adalah naiknya harga komoditas bahan-bahan pokok. Sejumlah bahan yang mengalami peningkatan harga, di antaranya telur ayam ras, tepung terigu, beras. Kenaikan harga juga terjadi pada penjualan pertalite, pertamax, LPG 3 kilogram, dan kontrak rumah.
Sementara itu, pakar ekonomi Bhima Yudistira mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan naiknya kemiskinan. Pertama, karena terjadinya inflasi dari sektor pangan dan energi. Kedua peluang kerja masih belum meningkat pasca pandemi. Ketiga, banyaknya pekerja yang dirumahkan dan belum punya kepastian akan pekerjaannya.
Demikianlah informasi kriteria miskin menurut BPS dan ulasan penyebab naiknya jumlah penduduk miskin di Indonesia. Masyarakat dituntut melakukan beberapa strategi untuk mengatasi kemiskinan di tanah air.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.