JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin Jawa Tengah (Jateng) turun sekitar 87 ribu orang atau 0,30 persen dalam setahun terakhir.
"Jumlah penduduk miskin Jawa Tengah per Maret 2024 tercatat mencapai 3,70 juta jiwa, turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3,79 juta jiwa," kata Inspektur Utama BPS Dadang Hardiwan dalam siaran pers di Semarang, Senin 1 Juli, disitat Antara.
Menurut dia, jumlah penduduk miskin di perdesaan mencapai 1,87 juta jiwa.
Sementara di perkotaan, lanjut dia, jumlah penduduk miskin tercatat mencapai 1,83 juta jiwa.
"Terdapat penurunan jumlah penduduk miskin di perdesaan dari 1,97 juta jiwa di Maret 2023 mencapai 1,87 juta jiwa di 2024," katanya.
Sementara jumlah penduduk miskin di perkotaan, kata dia, justru meningkat dari 1,82 juta di 2023 mencapai 1,83 di 2024.
Adapun rata-rata besaran garis kemiskinan di Jawa Tengah, menurut dia, sebesar Rp2,28 juta per bulan dengan jumlah anggota keluarga 4,5 orang.
Sementara itu, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan penyaluran bantuan sosial efektif untuk menurunkan angka kemiskinan.
"Program bantuan pengentasan kemiskinan ini akan sangat berpengaruh terhadap beban pengeluaran keluarga miskin," tuturnya.
Ia menambahkan pengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah.
Menurut dia, menjaga ekonomi tetap tumbuh serta menciptakan iklim investasi yang baik menjadi upaya efektif membantu menurunkan angka kemiskinan.