Banyak Sumur Tua di Indonesia, Lemigas Gunakan Metode Ini untuk Tingkatkan Produksi Migas
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah terus melakukan pembenahan guna mengantisipasi pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri di masa mendatang.

Namun, Indonesia juga menghadapi penurunan produksi migas sebab banyak sumur tua yang kerap mengalami decline.

Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas Ariana Soemanto mengatakan, optimalisasi sumur tua pun terus didorong dalam upaya meningkatkan produksi migas nasional.

Menurutnya, banyak sumur gas yang mengalami water blocking yang akibat penipisan alami, penerobosan air dan kepasiran di dalam formasi, berupa cairan yang mengumpul di lubang sumur.

"Hal tersebut mengakibatkan adanya peningkatan tekanan hidrostatik dan back pressure ke dalam formasi, sehingga produksi gas akan mengalami penurunan secara signifikan, dan kemungkinan terburuk sumur akan mati," ujarnya kepada wartawan, Selasa, 17 Januari.

Mengatasi hal tersebut, lanjut Ariana, sebuah agent bernama Organic Foaming Agent merupakan sebuah inovasi hasil gagasan dari Lemigas.

"Agent ini diproduksi untuk mengatasi permasalahan water blocking dalam sumur gas dengan aditif organik yang aman bagi reservoar, peralatan produksi dan ramah lingkungan," ujar Ariana.

Laboratorium Eksploitasi Lemigas mengolah umbi porang dan asam lemak nabati turunan CPO, menjadi produk organic foaming agent yang mampu mentransformasi air menjadi foam untuk menurunkan densitas air, sehingga gas mampu mengalir dan terproduksi kembali," lanjutnya.

Pelaksana Harian Koordinator Pengujian Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi, Yohannes B Doi Wange menambahkan, senyawa foaming agent ini juga tahan temperatur dan salinitas tinggi, serta kompatibel dengan air formasi.

"Inovasi ini adalah solusi terbaik untuk masalah water blocking pada sumur gas," imbuhnya.

Hingga saat ini, inovasi Organic Foaming Agent telah dikembangkan lebih lanjut melalui pengujian terhadap beberapa sampel air formasi, baik dari sumur gas maupun minyak. Diharapkan inovasi teknologi ini mampu menjadi salah satu alternatif untuk membantu kelancaran operasional produksi sumur gas.