JAKARTA - Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada peringatan Hari Ulang Tahun PDIP memamerkan keberhasilan Indonesia mengambil alih dua aset negara, Blok Rokan dan Freeport dari penguasaan asing. Jokowi mengatakan, dengan pengambilalihan kedua aset ini dirinya ingin melakukan industrialisasi sehingga menambah pemasukan negara dan menyejahterakan rakyat Indonesia.
"Beberapa aset besar yang kita miliki seperti Freeport yang sudah 50 tahun dimiliki Freeport McMoran dari Amerika, 3 tahun ini mayoritasnya telah kita miliki yaitu 51,2 persen," ujarnya dalam sambutannya dalam Peringatan HUT PDIP ke-50 yang disiarkan virtual, Selasa 10 Januari.
Jokowi menambahkan, dirinya tidak ingin hasil tambang diambil alih dan dikelola di luar Indonesia sehingga keuntungan yang dihasilkan tidak berdampak maksimal.
"Jangan sampai tambangnya ada di Papua, smelternya di Jepang, Spanyol dan kita enggak dapat apa-apa. Pajak hanya sedikit, royalti juga sedikit, dividen dapat sedikit, lapangan kerja juga enggak dapat," lanjut Jokowi.
Setelah diambilalih Indonesia, lanjut Jokowi, saat ini pegawai PT Freeport didominasi 98 persen pekerja Indonesia dengan 41 persen pekerja berasal dari tanah Papua.
BACA JUGA:
Selain Freeport, Jokowi juga mengatakan saat ini Indonesia juga telah mengambilalih Blok Rokan yang sebelumnya dikuasai oleh Perusahaan asal Amerika, Chevron.
"Ini juga sudah 97 tahun dikelola Chevron dari Amerika Serikat dan saat ini sudah 100 persen diambil oleh kita dan dikelola oleh Pertamina," bebernya.
Tak hanya Rokan, Blok Mahakam yang sebelumnya dikuasai oleh Total selama 43 tahun juga telah dikuasai 100 persen oleh Indonesia dan dikelola oleh Pertamina.
"Apa yang saya lihat di lapangan seperti Rokan, 100 persen sekarang tenaga kerjanya semua dari Indonesia dan kemarin ada tambahan 12.500 pekerja baru di Blok Rokan karena kita ingin mengebor lebih banyak sumur-sumur yang ada," pungkas Jokowi.