Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan merespons keluhan peternak ayam mandiri yang tergabung dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN). Kata dia, dalam waktu dekat dirinya akan memanggil para perternak ayam tersebut.

“Nanti kita tindak lanjuti, kita undang pengusaha-pengusaha terkait. Seperti kemarin,” ujarnya ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa, 10 Januari.

Zulhas sapaan akarab Zulkifli Hasan menyoroti harga ayam di tingkat peternak.

Kata dia, jika harga ayam terlalu murah peternak akan rugi. Sebaliknya, jika harga tinggi tingkat konsumen, ibu-ibu akan mengeluh.

“Harga terlalu murah ya? Jadi ayam kemurahan, telur kemurahan marah (peternak), kalau kemahalan ibu-ibu yang marah. Nanti kita panggil pengusaha terkait agar ini bisa diatasi,” jelasnya.

Seperti diketahui, perternak mandiri yang tergabung di dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) melakukan demonstrasi di depan Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Para peternak tersebut mengeluhkan harga ayam hidup di kandang yang anjlok sejak liburan Natal 2022.

Peternak mandiri se-nasional telah mengalami kerugian selama 2022 mencapai Rp3,2 triliun.

Adapun nilai itu merupakan akumulasi dari kerugian peternak mandiri nasional.

Harga ayam hidup di kandang Rp15.000 per kilogram (kg) terutama di wilayah Jawa Tengah, yang merupakan pusat populasi ayam ras pedaging.

Sedangkan biaya produksi peternak mencapai Rp 20.500 per kg. Artinya, harga modal lebih besar dibanding dengan harga jual.

Adapun keluahan tersebut disampaikan dalam unjuk rasa di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB.

Perwakilan dari KPUN pun diterima oleh Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Kemendag, Bambang Wisnubroto.

Ketua Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN), Alvino Antonio mengatakan, dalam pertemuan tersebut, pihaknya disarankan untuk membuat surat yang ditujukan kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk menyampaikan tuntutan peternak.

“Saran dari Pak Wisnu, besok kami disuruh membuat surat ke Pak Mendag untuk minta audiensi insyaallah Pak Mendag mau terima terkait itu. Waktunya belum besok kami disuruh bersurat,” tutur Alvino.