PEKANBARU - Sebuah perusahaan asing asal Singapura PT Mars menyatakan minatnya untuk mengolah sampah di Pekanbaru, Riau, untuk dijadikan sumber energi terbarukan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru pun menyambut baik dengan melakukan kajian terkait pengolahan sampah di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Muara Fajar di Kecamatan Rumbai.
"Rencananya tumpukan sampah di sana bakal diolah menjadi energi listrik dan olahan lainnya," kata Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution dikutip Antara, Minggu 8 Januari.
Ia mengatakan PT Mars dari Singapura bekerja sama dengan Tomra selalu pihak swasta lokal telah melakukan ekspos ke pemkot untuk kerja sama pengolahan sampah di TPA Muara Fajar.
"PT Mars ini dari Singapura bekerja sama dengan Tomra merupakan produsen alat pemilah sampah. Sampah bisa dipilah jadi organik-anorganik, kemudian output-nya bisa dalam bentuk kompos, minyak, dan lain-lain," kata Indra Pomi.
BACA JUGA:
Pihak swasta ini berencana ingin mengolah tumpukan sampah di TPA Muara Fajar. Perusahaan ini, lanjutnya, memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 750 ton dalam sehari.
Indra Pomi menilai perusahaan ini cocok untuk melakukan pengolahan dengan kondisi sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Pekanbaru saat ini. Apalagi TPA Muara Fajar saat ini sudah hampir penuh.
"Jadi sampah kita setiap hari itu (di TPA Muara Fajar) bisa terolah habis. Jadi tumpukan sampah tidak ada lagi. Kalau perusahaan ini berpartisipasi untuk pengolahan sampah, tentu kita terima," ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah kota masih dalam kajian untuk memilih perusahaan tersebut. Pihaknya juga akan membentuk tim untuk membahas terkait regulasi dan cara kerja.
"Kita akan menilai mana perusahaan yang paling baik dan paling bermanfaat bagi Kota Pekanbaru. Kita lakukan kajian dulu minggu depan, InsyaAllah bulan depan sudah ada keputusan," ujar Indra Pomi.