Bagikan:

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengonfirmasi bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel di Bali mengalami peningkatan pada periode November 2022.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, kondisi tersebut disebabkan oleh adanya perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada pertengahan bulan tersebut.

“TPK di Bali pada November mengalami peningkatan 2,63 persen,” ujarnya saat menjawab pertanyaan awak media pada Senin, 2 Januari.

Menurut Margo, bukuan okupansi dua bulan lalu itu berada di level 48,91 persen. “Sedangkan di Oktober TPK hotel di Bali sebesar 46,28 persen,” tutur dia.

Lebih lanjut, Margo menjelaskan TPK hotel berbintang di Indonesia pada sepanjang tahun ini (Januari-November) adalah sebesar 54,41 persen. Angka itu lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama 2021 dengan 47,83 persen dan juga periode 2020 sebesar 37,48 persen.

Sementara untuk TPK hotel nonbintang tercatat sebesar 24,04 persen pada periode Januari sampai dengan November 2022.

Meski hotel di Bali menjadi sedikit lebih ramai karena penyelenggaraan KTT G20, namun secara keseluruhan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia di periode November lebih sedikit dari Oktober, yaitu 657.200 kunjungan berbanding 678.900 kunjungan.

“Ada beberapa faktor yang menyebabkan wisman menjadi menurun. Jadi memang ada perlakuan khusus buat penerbangan regular yang kemudian dibatasi. Inilah yang menjadi penyebab tingkat kunjungan wisman menurun di Bali,” kata Margo.