Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginstruksikan secara khusus agar PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyiapkan pengamanan lebih ketat selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dengan menggunakan metal detector.

Budi mengungkapkan, penggunaan metal detector tersebut bertujuan agar jangan sampai penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru tahun ini diwarnai oleh insiden yang kurang menyenangkan. Selain itu agar penumpang merasa lebih aman.

"Saya minta agar keamanan, menggunakan metal detector secara menyeluruh dan random. Kami enggak ingin kegiatan Nataru ini dinodai. KAI dengan kerja sama TNI Polri harus sangat aktif dalam keamanan ini," ujarnya kepada wartawan ditemui di Stasiun Gambir, Kamis, 22 Desember.

Budi mengatakan, kereta api menjadi salah satu moda transportasi favorit bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Hal ini karena berkaitan dengan ketepatan waktu.

Tak hanya itu, Budi meminta KAI menambah jam operasional kereta. Penambahan jam operasional tersebut harus dilakukan di semua tujuan perjalanan.

"Katakanlah yang biasanya operasi 12 jam menjadi 15 jam, atau yang 15 jam menjadi 18 jam," katanya.

Hal ini untuk mengakomodir peningkatan penumpang saat libur Natal dan Tahun Baru kali ini yang naik signifikan.

"Dan itu ke semua arah, saya yakin itu bisa dilaksanakan karena kereta api perusahaan yang disiplin melayani masyarakat," ucapnya.

Pada kesempatan ini, Budi juga mengimbau agar semua pegawai kereta api tidak mudah terbuai dengan pujian-pujian.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Menhub Budi, pelayanan angkutan di masa Natal dan Tahun Baru harus mematuhi protokol kesehatan dan juga melayani penumpang dengan hati.

"Presiden menugaskan kami anggota kabinet dalam ratas (rapat terbatas) untuk melayani kegiatan Natal dan Tahun Baru dengan baik dan tetap menjaga prokes," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan terjadi kenaikan jumlah penumpang transportasi umum yang sudah mudik sejak H-7 hingga H-4 persen Natal sebesar 35,23 persen secara tahunan yang totalnya mencapai 593.771 orang.

"Selama tiga hari pemantauan, yakni pada 19-21 Desember 2022, jumlah penumpang mencapai 593.771 orang. Adapun, pada tahun sebelumnya tercatat hanya 439.078 penumpang," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati.

Adapun rincian jumlah penumpang kumulatif tertinggi dari H-7 hingga H-4 pukul 05.00 WIB, yaitu pada moda angkutan udara sebanyak 213.020 penumpang.

Jumlah ini meningkat 30,21 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu sebesar 163.603 penumpang.

Lalu, angkutan jalan sebanyak 126.746 penumpang atau meningkat 44,27 persen dibandingkan dengan pada tahun lalu 87.854 penumpang, angkutan penyeberangan sebanyak 103.484 penumpang atau meningkat 2,58 persen, dibandingkan tahun lalu 100.882 penumpang.

Kemudian, angkutan kereta api sebanyak 100.042 penumpang atau meningkat 96,27 persen dibandingkan tahun lalu 50.971 penumpang.

Lalu, angkutan laut sebanyak 50.479 penumpang atau naik 41,13 persen dibandingkan dengan pada tahun lalu 35.768 penumpang.