Meski Resesi Membayangi 2023, Jawa Barat Optimistis Tetapkan Target Dana Bagi Hasil jadi Rp9,2 Triliun
Kepala Badan Pendapatan (Bapenda) Jawa Barat Dedi Taufik. (Foto: Dok. Antara/Bapenda Jawa Barat)

Bagikan:

BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan dana bagi hasil untuk pemerintah kabupaten/kota sebesar Rp9,2 triliun pada 2023. 

"Untuk anggaran dana bagi hasil tahun depan itu ditargetkan naik Rp1 triliun lebih, atau totalnya Rp 9,2 triliun,” kata kata Kepala Badan Pendapatan (Bapenda) Jawa Barat Dedi Taufik diberitakan Antara, Rabu 21 Desember.

Dedi Taufik mengatakan dana bagi hasil tersebut didapatkan dari penerimaan pajak provinsi, yakni pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan dan pajak rokok.

Pemprov Jawa Barat merealisasikan dana bagi hasil untuk pemerintah kabupaten kota dengan total anggaran per November 2022 tercatat Rp 8 triliun. Meski 2023 dibayangi resesi global, mereka menargetkan capaiannya bisa meningkat.

Menurut Dedi, dana bagi hasil diberikan sesuai dengan realisasi penerimaan pendapatan kabupaten dan kota.

Dia menuturkan pemerintah kabupaten kota harus melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam peningkatan penerimaan pajak sehingga penerimaan dana bagi hasil dapat di atas target pendapatan.

“Semakin banyak dan besar upaya kabupaten dan kota dalam mendukung pengelolaan pajak provinsi dan layanannya, akan semakin besar dana bagi hasil yang akan diberikan," kata dia.

Berdasarkan data Bapenda Jabar, realisasi hingga November 2022, ada lima wilayah yang mendapatkan dana bagi hasil paling besar, yaitu Kota Bandung Rp839 miliar, Kabupaten Bogor Rp834 miliar, Kota Bekasi Rp821 miliar, Kabupaten Bekasi Rp742 miliar, dan Kabupaten Bandung Rp510 miliar.

Dedi Taufik menargetkan dana bagi hasil untuk kabupaten kota di Jawa Barat meningkat pada 2023. “Per November itu rata-rata realisasi dana bagi hasil sudah di atas 90 persen dari target yang telah ditetapkan, totalnya mencapai Rp 8 triliun," katanya.

Menurut dia, optimisme itu selaras dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menyatakan bahwa perekonomian di Jawa Barat tahun depan tetap baik meski dibayangi resesi global.

“Pak Gubernur menyatakan perekonomian Jabar tahun depan cerah, berdasarkan kajian Bank Indonesia, tahun depan perekonomian akan tetap baik. Kuncinya menjaga dan memantau sumber ekonomi yang sudah ada, sekaligus menggali serta memaksimalkan potensi,” kata Dedi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil mengatakan semua pembagian sudah sesuai dengan berbagai mekanisme penghitungan yang diatur dalam peraturan hukum yang berlaku.

"Saya sampaikan dana bagi hasil dari Pemerintah Provinsi Jabar untuk kabupaten kota besar sekali. Penduduk Kabupaten Bogor besar menjadi salah satu wilayah yang mendapatkan porsi dana bagi hasil yang besar," kata Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.