JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan berbagai upaya untuk memperkuat program hilirisasi produk sawit dan turunannya guna memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso mengatakan, kebijakan tersebut sebagai upaya mengantisipasi perlambatan pemulihan ekonomi global sebagai dampak ancaman resesi, ketegangan geopolitik di Eropa Timur, cuaca ekstrem akibat perubahan iklim dan pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
"Pemerintah Indonesia terus berupaya mendukung pemulihan dan perkembangan ekonomi nasional yang berkelanjutan dengan mengupayakan pemberdayaan ekonomi domestik, penguatan produk lokal dan mendorong program Bangga Buatan Indonesia, serta hilirisasi industri yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA) untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor, salah satunya adalah produk sawit dan turunannya," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Antara, Jumat 16 Desember.
Kementerian Perdagangan, lanjutnya, telah menerbitkan kebijakan yang mendukung hal tersebut melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 49 Tahun 2022 dan Permendag Nomor 50 Tahun 2022 untuk fleksibilitas dan kemudahan bagi pelaku usaha.
Kemudian, mengoptimalkan penyediaan minyak goreng dengan harga yang terjangkau bagi konsumen dari pasokan bahan baku yang harganya menguntungkan bagi pekebun.
Selain itu, tambah Budi Santoso, secara pararel mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui kegiatan ekspor produk sawit dan turunannya.
BACA JUGA:
Sementara itu Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menambahkan, industri sawit menghadapi berbagai kesulitan dan hambatan persaingan dengan industri minyak nabati lain di luar negeri.
"Namun, tantangan ini diharapkan membuat industri sawit semakin kuat dan semakin tangguh. Untuk itu, mari jadikan setiap tantangan sebagai pemacu kita dalam bekerja," ujarnya.