Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sebanyak 44,17 juta masyarakat berpotensi melakukan perjalanan selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Pelaku perjalanan terbesar berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) dengan jumlah 7,1 juta orang.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, animo pergerakan yang besar itu karena beriringan dengan hari libur sekolah dan tidak adanya pembatasan pergerakan yang diatur Kemenhub dalam libur Nataru kali ini.

"Potensi pergerakan nasional nataru tahun ini sebesar 44,17 juta atau 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang akan berpergian," katanya dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI, Jakarta, Selasa, 13 Desember.

Kata Budi, asal pelaku perjalanan saat libur Nataru terbanyak diperkirakan berasal dari wilayah Jabodetabek dengan jumlah 7,1 juta orang. Lalu, Jawa Timur sebanyak 6,2 juta orang. Disusul, Jawa Tengah dengan 5,8 juta orang, Jawa Barat dengan 4,4 juta orang dan Sumatra Utara sebanyak 3 juta orang.

"Untuk tujuan pelaku perjalanan terbanyak diprediksikan ke Jawa Tengah dengan 8,7 juta orang," tuturnya.

Tujuan daerah terbanyak berikutnya ialah Jawa Timur dengan 7,7 juta orang, Jawa Barat sebanyak 6,5 juta orang, Jabodetabek dengan 4,7 juta orang dan 3,6 juta akan ke DI Yogyakarta pada libur Nataru ini.

Berdasakan survei yang dilakukan Badan Kajian Transportasi Kemenhub, kata Budi, mobil pribadi menjadi pilihan favorit moda transportasi oleh masyarakat dengan 28,26 persen.

Lalu, diikuti sepeda motor dengan 16,47 persen, yang akan memilih naik kereta api sebanyak 13,42 persen, moda transportasi bus sebesar 11,90 persen, kapal laut 2 persen dan lainnya.

Lebih lanjut, Budi juga memperkirakan jalur tol adalah pilihan favorit masyarakat saat melakukan perjalanan libur nataru dengan mendominasi 58,7 perse dan jalur arteri sebesar 41,3 persen.

"Untuk jalur utama yang akan paling banyak dilalui oleh masyarakat ialah Jalur Pantai Utara atau Pantura sebanyak 12,8 perse dan Jalur Lintas Tengah dengan 11,92 persen," ucap Budi.