Bagikan:

JAKARTA - Penurunan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tak kunjung henti. Per Senin, 12 Desember, saham GOTO kembali turun 6,45 persen ke level Rp87.

Catatan itu menjadi level terendah saham GOTO sejak pecatatannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022 di harga Rp338. Artinya, dari harga IPO itu, saham GOTO sudah amblas 74,26 persen.

Penurunan harga itu juga tentu saja menggerus nilai kapitalisasi pasar saham GOTO. Menutup perdagangan Senin, 12 Desember, nilai kapitalisasi pasar GOTO hanya tersisa Rp103 triliun atau sudah berkurang Rp297,31 triliun dari Rp400,31 triliun saat perdagangan perdananya.

Lalu, bagaimana BEI merespons penurunan saham GOTO hingga saat ini?

Ternyata, setelah 16 hari secara beruntun bergerak turun, BEI tak kunjung menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham GOTO.

Menurut Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna, terkait dengan suspensi perdagangan dikaitkan dengan volatilitas transaksi, Bursa selalu melakukan evaluasi atas perdagangan efek sebuah perusahaan tercatat, dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan, keterbukaan informasi yang disampaikan, dan kondisi market secara keseluruhan.

"Atas penurunan harga saham GOTO dalam beberapa hari terakhir, Bursa telah meminta penjelasan kepada Perseroan dan telah dijawab oleh Perseroan," ungkap Nyoman kepada wartawan, Senin 12 Desember.

Selain itu Bursa juga telah meminta Perseroan untuk melaksanakan publik ekspose insidental dan telah dilaksanakan pada 8 Desember 2022. Hasilnya juga telah ditayangkan pada website Bursa.

Bobot Saham GOTO ke IHSG

Seperti diketahui, GOTO yang sempat berada di 10 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI sangat berdampak signifikan terhadap pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Per 28 november bobot GOTO pada IHSG adalah 4,89 persen. Artinya, apabila harga saham GOTO turun 7 persen dalam satu hari perdagangan, maka efek terhadap penurunan IHSG dalam satu hari perdagagan Bursa sebesar 0,34 persen.

Sementara, kata Nyoman, per 9 Desember 2022 bobot saham GOTO ke IHSG sebesar 2,75 persen. "Dengan demikian apabila saham GOTO turun sebesar 7 persen dalam satu hari, maka maka IHSG hanya akan turun sebesar 0,175 persen," kata Nyoman menjelaskan.

Sebagai informasi, saham GOTO telah megalami penurunan harga hingga menyentuh auto reject bawah (ARB) sejak 28 November 2022 hingga Senin 12 Desember 2022.

Penurunan ini ditenggarai karena berakhirnya lock up saham seri A untuk investor sebelum IPO pada 30 November 2022, sehingga pada 1 Desember 2022 jumlah saham yang dapat diperdagangkan menjadi 1,13 triliun saham.