Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) secara reguler mengadakan kompetisi yang berhasil melahirkan IKM unggulan dan dapat menjawab tuntutan perubahan ekonomi global. 

Pada tahun ini, Kemenperin kembali memberikan penghargaan kepada 27 IKM unggulan melalui serangkaian seleksi dan pembinaan.

"Kompetisi dan penghargaan ini memberikan optimisme bagi kami bahwa IKM Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh dan mampu menjawab tuntutan perubahan zaman," kata Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Andi Rizal, di Jakarta, Jumat, 9 Desember. 

Kemenperin diketahui fokus menjalankan pembinaan, penguatan, dan pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM) untuk meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebab, selama ini IKM terbukti berhasil menjadi salah satu penopang perekonomian nasioal di tengah beragam tantangan krisis global. 

Penganugerahan penghargaan bagi para IKM unggulan tersebut merupakan salah satu upaya Kemenperin mendorong terciptanya industri yang inovatif, inklusif dan adaptif, sehingga mampu menjawab perubahan yang terjadi di masyarakat. 

Upaya pemberdayaan IKM juga sejalan dengan komitmen para pemimpin G20 pada KTT G20 2022 di Bali.

Pertemuan tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk memajukan agenda pemulihan global yang kuat, inklusif, tangguh, serta mendukung upaya pembangunan berkelanjutan yang menghasilkan lapangan kerja dan pertumbuhan, dengan memperhatikan ketahanan pangan dan energi guna mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

"Sesuai dengan hal tersebut, posisi IKM saat ini dipandang sangat penting untuk membangun ketahanan pangan dan mendorong terciptanya industri yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Andi.

Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita menyebut, Kemenperin memberikan penghargaan kepada 27 pelaku IKM yang mengikuti empat program Ditjen IKMA Kemenperin sepanjang 2022. 

Adapun empat kegiatan tersebut, di antaranya Penghargaan One Village One Product (OVOP), Penghargaan Indonesia Food Innovation (IFI), Penghargaan Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA), dan Penghargaan Startup4Industry. 

"Kepada para pemenang IFCA, IFI, dan Startup4Industry diberikan piagam, trofi, serta hadiah uang pembinaan. Sedangkan, kepada penerima OVOP bintang tiga diberikan piagam dan trofi," kata Reni. 

Penghargaan diberikan kepada tiga pemenang kompetisi IFI 2022 dalam kategori intermediate product dan tiga pemenang kategori end product. 

Selain itu, terdapat tiga pemenang kompetisi IFCA 2022 pada komoditas fesyen dan tiga pemenang komoditas kriya. 

Penghargaan juga diberikan kepada lima pemenang kompetisi Startup4Industry 2022 dan tiga startup pilihan. Dalam kesempatan sama, Kemenperin pun memberikan penghargaan bagi tujuh IKM OVOP 2022 bintang tiga. 

Sekadar informasi, Ditjen IKMA menyelenggarakan program IFCA 2022 melalui Bali Creative Industry Centre (BCIC) yang diikuti 622 desainer muda kriya dan fesyen. 

Sebanyak 100 nominator terbaik berkesempatan mengikuti coaching tahap satu, hingga didapatkan 14 nominator yang lolos seleksi tahap dua. 

Pada tahap final, peserta menampilkan purwarupa yang telah diproduksi dan mempresentasikan konsep desain, dampak positif yang diberikan dari desain mereka terhadap aspek ekonomi, sosial, lingkungan, budaya dan model bisnis di depan tim juri. 

Setelah penjurian, ditetapkan tiga pemenang kategori fesyen dan tiga pemenang kategori kriya IFCA 2022. OVOP merupakan program untuk mendukung produk IKM di sentra-sentra industri daerah agar dapat berdaya saing di tingkat global dengan memanfaatkan sumber daya lokal. 

Komoditas yang dinilai dalam program OVOP meliputi makanan dan minuman, kain tenun, kain batik, anyaman, dan gerabah.  Dari 68 IKM unggulan daerah yang diusulkan oleh kabupaten/kota pada 2022, serta evaluasi atas 51 IKM OVOP tahun 2018, Kemenperin menetapkan 31 IKM OVOP Bintang satu, 39 IKM OVOP Bintang dua, dan 7 IKM OVOP Bintang tiga. 

IFI adalah program akselerasi bisnis bagi IKM pangan yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses dan berbahan baku utama sumber daya lokal. Tujuannya, agar siap menjadi industri pangan yang marketable, profitable, dan sustainable. 

Program IFI 2022 telah menjaring 2.091 pendaftar dan dilanjutkan dengan kurasi inovasi bagi 40 peserta untuk mengikuti food camp. 

Para peserta food camp mendapatkan pembinaan secara intensif dengan para pakar dan praktisi bidang pangan, kemudian dikurasi lagi menjadi 20 peserta terpilih yang berhak mengikuti food business scale up.