Apindo Sebut Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Tak Berdampak ke Dunia Usaha
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani (Foto: Savic Rabos, DI: Raga VOI).

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu, 7 Desember, tidak ada satu pun dampak yang dirasakan oleh kalangan pengusaha.

Bahkan saat ini, kata Hariyadi, aktivitas jual beli di Bandung berjalan normal.

"Kondisi (dunia usaha) di Bandung kondusif, tidak terpengaruh dampak bom," kata Hariyadi kepada VOI, Rabu, 7 Desember.

Hariyadi menambahkan, peristiwa ledakan tersebut bukan pertama kali terjadi. Sebab, pada tahun-tahun sebelumnya pun, Bandung pernah merasakan hal yang sama.

"Sejauh ini tidak ada pengaruhnya. (Jumlah pembeli) sama," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, ledakan bom diduga aksi bunuh diri terjadi di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu 7 Desember, sekitar pukul 08.30 WIB.

Akibat kejadian tersebut satu anggota polisi meninggal dunia. Sedangkan tujuh lainnya mengalami luka-luka.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar merupakan residivis kasus bom panci Cicendo, Jawa Barat.

Dalam insiden bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, pelakunya adalah Agus Sujatno atau Agus Muslim, mantan narapidana kasus bom panci Cicendo, Jawa Barat pada 2017.

Agus sempat ditahan selama 4 tahun di Nusakambangan dan bebas pada Oktober 2021.

Kapolri menambahkan, Agus termasuk mantan napi yang sulit dilakukan deradikalisasi sehingga statusnya masih ‘merah’. 

“Setelah bebas dari Nusakambangan sudah diselidiki pihak kepolisian. Pelaku juga terafiliasi masuk dalam jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) Bandung atau Jabar,” kata Listyo Sigit.