JAKARTA - PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney akan menggelar ajang kejuaraan balap perahu motor kelas dunia atau F1H2O Power Boat di Danau Toba, Sumatera Utara.
Pada perhelatan ini jumlah pengunjung yang ditargetkan sebanyak 25.000 orang.
Adapun ajang balapan perahu motor kelas dunia ini bakal diselenggarakan pada 24 hingga 26 Februari 2023 mendatang.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono menjelaskan saat ini pihaknya terus meningkatkan persiapan untuk mendukung kegiatan tersebut. Mengingat, target pengunjung yang diharapkan juga cukup banyak.
"Total pengguna kita harapkan 20.000 sampai 25.000 orang termasuk kru internasional, riders, dan lain sebagainya maupun wisatawan domestik maupun internasional," tutur Maya di Jakarta, Senin, 5 Desember.
Maya mengatakan, gelaran F1 H20 Power Boat sudah diselenggarakan di 39 negara dan Indonesia menjadi negara ke-40. Namun, pada gelaran yang dimulai pada tahun depan ini akan dibuat dengan konsep yang berbeda.
"Gelaran ini agak berbeda, namun sudah diselenggarakan di 39 negara dan Indonesia menjadi negara ke-40. Indonesia juga mendapatkan privilege sebagai pembuka musim lomba atau opening season pada tahun depan di tanggal 24-26 Februari 2023," ujar Maya.
Maya mengatakan, Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Danau ini juga mengelilingi 7 kabupaten.
Bahkan, lanjut Maya, luas wilayah Danau Toba lebih besar daripada Singapura.
Fakta-fakta ini, lanjut Maya, yang ingin ditampilkan InJourney kepada masyarakat Indonesia dan dunia internasional.
Maya juga mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan kawasan wisata di Sumatera Utara tersebut.
"Banyak sekali upaya yang kita lakukan untuk destination development. saat ini kita sedang melakukan destination development di danau Toba melalui pembangunan infrastruktur, karena memang infrastruktur salah satu yang dibutuhkan untuk pariwisata," tuturnya.
BACA JUGA:
Terkait infrastruktur, lanjut Maya, InJourney mendapatkan dukungan dari Kemenkomarves dan Kementerian PUPR untuk membangun infrastruktur hingga fasilitas di Danau Toba dan wilayah sekitarnya.
"Jadi memang kita tidak hanya membawa suatu gelaran, namun juga membangun infrastruktur di destinasi tersebut, di mana tujuan akhirnya adalah pemerataan ekonomi. Jadi harapan kita adalah selain pemulihan sektor pariwisata, tetapi juga pemerataan ekonomi di danau Toba dan sekitarnya," ucapnya.