JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan tim guna membantu evakuasi dan pemulihan di wilayah terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, gempa bumi Cianjur sempat menyebabkan terganggunya pasokan listrik di tiga lokasi yakni, Wilayah kerja PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Bagian Barat, Unit Pelaksanan Pelayanan Pelanggan (UP3) Cianjur serta dan Unit Layanan Pelanggan Cianjur Kota, ULP Cipanas dan ULP Cimande.
"Inspektur Ketenagalistrikan Kementerian ESDM bersama tim PT PLN (Persero) juga telah memulihkan kondisi kelistrikan dengan tetap memperhatikan kondisi keamanan di lapangan. Saat ini sistem kelistrikan wilayah terdampak gempa telah pulih 100 persen," ujarnya kepada media, Kamis 24 November.
Sebelumnya, pada Selasa 22 November pukul 23.05 WIB, 1.844 gardu distribusi dan 21 penyulang yang sebelumnya mengalami gangguan telah kembali normal kurang dari 34 jam.
Pasokan listrik ke 326.028 pelanggan juga kembali normal.
Sama seperti halnya PLN, distribusi BBM dan LPG juga sudah kembali berjalan normal.
"Fuel Terminal Padalarang tetap beroperasi normal, tidak ada gangguan signifikan," imbuh Agung.
Terdapat 4 SPBU alih suplai dari IT Jakarta Group karena jalur longsor di daerah Cijedil dan Cugendang, kondisi Pertashop juga dilaporkan aman, Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dalam kondisi relatif cukup aman (hanya 1 SPPBE terdampak kerusakan dinding pembatas dan pengalihan ke SPPBE lain).
Selain melakukan pengalihan suplai untuk menghindari jalur longsor, PT Pertamina (Persero) juga bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Cianjur dengan menyediakan Bright Gas Dapur Umum, Pembukaan Posko Peduli Pertamina dan 3 unit motoris di SPBU 34.43204 (Panembong), Bantuan 2 operator dari SPBU 34.16709 Tugu ke SPBU 34.43207 Ciherang.
Tim Siaga Bencana ESDM yang diterjunkan juga terdiri dari rescue, dokter, paramedik, dan logistik dengan membawa serta perlengkapan mereka.
"Sesuai arahan Menteri ESDM untuk membantu semua korban yang terdampak tanpa diskriminasi. Menteri ESDM juga meminta Badan Geologi untuk berkontribusi membantu memitigasi bencana geologi," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid.
Saat ini, 5 perusahaan sudah bergabung di Posko Induk ESDM Siaga Bencana, yakni, PT. PPA (Putra Perkasa Abadi), PT. AMI (Adaro Mineral Indonesia), PT. Antam, PT. PAMA, PT. Semen Padang dan juga Inspektur Tambang Provinsi Jawa Barat. Berbagai perusahaan sektor ESDM lainnya juga telah siap menurunkan timnya untuk bergabung dengan tim ESDM Siaga Bencana.
BACA JUGA:
Jumlah personel Tim Siaga Bencana yang sudah berada di lokasi berjumlah 40 orang, terdiri dari Tim penyelamatan (tim search and rescue) sebanyak 19 personil, logistik 8 personil, kesehatan (dokter, paramedik) 6 personil, Inspektur Tambang 4 personil dan lainnya (security, operator) sebanyak 3 personil.
Tim ESDM Siaga Bencana ini berasal dari BUMN, perusahaan dan asosiasi sektor ESDM yang siap diterjunkan setiap saat dengan cepat dan tepat sasaran.
Tim terdiri bidang medis, survei, penyelematan, kesehatan, logistik dan rekonstruksi.
Tim ESDM Siaga Bencana memiliki perlengkapan pendukung yang lengkap, baik regu penyelamatan, medis, logistik hingga rekonstruksi pasca bencana.