Bagikan:

JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto meminta Inpex Corporation dan Shell Upstream Overseas Ltd untuk tidak 'menyandera' proyek Abadi Masela.

Dwi mengungkapkan, hingga saat ini Inpex dan Shell masih dalam proses revisi Plan of Development (POD) dan belum menyelesaikan pembicaraan mengenai hak partisipasi keduanya.

"Kami terus paksa Inpex dan Shell untuk tidak menyandera proyek ini. Jangan menyandera proyek ini karena strategi masing-masing korporasi," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu 16 November.

Dwi menjelaskan, pihaknya terus melakukan pertemuan setiap minggu dengan SHell dan Inpex dan diharapkan Desember nanti keduanya sudah memasukkan hasil revisi POD kepada SKK Migas. Dia juga berharap, nantinya saat menyerahkan hasil revisi POD, Shell dan Inpex juga menyerahkan nama partner pengganti.

"Desember nanti mereka berjanji untuk memasukkan POD revisi. Sejalan dengan itu diharapkan patner baru juga udah muncul. Karena Inpex tidak mungkin sampaikan POD revisi tanpa tahu siapa partner yang baru," lanjut Dwi.

Lebih jauh Dwi menambahkan, revisi POD harus dilakukan sebab terdapat tuntutan operator untuk memasang Carbon Capture Storage (CCS) yyang diharapkan bisa menghasilkan produk Blue LNG untuk mendukung target net zero emission (NZE).

Adapun saat ini studi mengenai CCS telah rampung. "Dengan adanya CCS ini tentunya mempengaruhi POD," pungkas Dwi.

Asal tahu saja, pada POD awal, nilai investasi Masela diestimasikan mencapai 19,8 miliar dolar AS dengan kapasitas fasilitas LNG mencapai 9,5 Metrik Ton Per Annum (MTPA) atau setara 1.600 juta kaki kubik per hari (MMscfd) serta gas pipa mencapai 150 MMscfd.

Selain itu, Blok Masela diproyeksi menghasilkan kondensat 35.000 barel per hari.