JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Komisi VII DPR kembali mendistribusikan 3.006 paket perdana konverter kit (konkit) elpiji 3 kg untuk petani serta nelayan di Gresik dan Lamongan, Jawa Timur.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman merinci, konkit tersebut didistribusikan sebanyak 905 paket untuk nelayan dan 600 paket untuk petani di Gresik. Sedangkan di Lamongan, nelayan yang menerima paket perdana sebanyak 499 dan petani 1.002 paket.
“Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran dan Petani Sasaran memiliki makna bagi kemudahan akses energi di mana nelayan diberikan pilihan terhadap energi yang akan digunakan. Program ini juga berdampak pada perekonomian nelayan yaitu dapat mengurangi biaya melaut bagi nelayan,” kata Laode dalam keterangan resmi, Selasa, 15 November.
Bantuan paket perdana gratis ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik oleh nelayan dan petani, serta tidak diperjualbelikan.
Anggota Komisi VII DPR Dyah Roro Esti menilai, bantuan alat dan mesin konverter kit sangat berguna bagi masyarakat dan karenanya harus terus diperjuangkan dan diupayakan agar jumlahnya bertambah setiap tahun.
Dia juga mengapresiasi Kementerian ESDM yang telah bersinergi dengan baik sehingga dapat menyalurkan konverter kit kepada masyarakat.
Roro Esti menyambut baik program ini karena dapat berdampak langsung pada peningkatan dekarbonisasi.
“Memanfaatkan tenaga gas merupakan langkah yang tepat di tengah naiknya harga BBM di Indonesia,” tambahnya.
Penggunaan gas sebagai sebagai bahan bakar juga diyakini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berprofesi sebagai petani dan nelayan.
BACA JUGA:
Pendistribusian paket perdana konverter kit LPG 3 kg ini merupakan program berkelanjutan pemerintah.
Pada tahun ini, pemerintah mendistribusikan 30.000 paket perdana untuk nelayan dan 30.000 paket untuk petani.