JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan fokus menyasar proyek-proyek di luar negeri pada tahun 2023 hingga 2024.
Langkah ini sebagai antisipasi menipisnya pasar atau market segmen kontruksi pada tahun politik.
Seperti diketahui, tahun 2024 Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum (Pemilu) serentak.
Direktur Pengembang Bisnis Waskita Karya, Septiawan Andri Purwanto mengatakan, pada tahun politik tersebut anggaran pemerintah di segmen pasar kontruksi akan menipis.
Karena itu, perseroan bakal menyasar pasar luar negeri sebagai strategi.
"Ekspansi keluar negeri juga kita lakukan diharapkan ini bisa menambah memperbaiki kinerja kita di masa depan, di mana market internal barang kali akan sedikit menurun di tahun politik. Kita sudah mengantisipasi dengan membuka market luar negeri," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 14 November.
Lebih lanjut, Septiawan menjelaskan, Waskita Karya memiliki cabang perusahaan yang sudah berdiri seperti di Jeddah atau Abu Dhabi.
"Portofolio kami yang sedang on going di luar negeri ada satu proyek di Saudi dan ada proyek di Timor Leste. Dan beberapa kali kita juga ikut tender di negara-negara ASEAN, Filipina dan Malaysia," ucapnya.
Septiawan menjelaskan, khusus di Afrika, Waskita Karya sudah memulai proses negosiasi sejak tahun lalu.
Dia berharap, tahun ini kontrak proyek infrastruktur di sana dapat diperoleh dan disampaikan ke publik.
"Ini salah satu strategi juga kita dalam rangka untuk menutupi kekurangan nilai kontrak baru (NKB) di tahun politik. Di tahun depan (hingga) 2024, ada penurunan porsi APBN untuk market kontruksi regional market, kita bisa antisipasi NKB tadi," ujarnya.
BACA JUGA:
Seperti diketahui, emiten berkode saham WSKT ini menargetkan memperoleh kontrak baru hingga akhir tahun senilai Rp25 triliun.
Saat ini, kontrak baru yang sudah didapatkan Waskita Karya senilai Rp13,3 triliun.
Septiawan mengatakan, pasar luar negeri porsinya masih sangat terbuka. Karena itu, pihaknya akan mempertimbangkan pasar luar negeri, namun dengan pembayaran yang aman untuk perseroan.
"(Pasar luar negeri) ini porsinya masih sangat terbuka. Kita pertimbangkan market luar negeri dengan skema pembayaran yang aman bagi Waskita sebagai pemain di kontrak tersebut," jelasnya.