Saham WSKT Masuk Indeks LQ45 dan IDX30, Manajemen Waskita Karya Bidik Proyek di Ibu Kota Negara Baru
Manajemen PT Waskita Karya (Persero) Tbk saat mengunjungi Bursa Efek Indonesia. (Foto: Dok. Antara/Waskita Karya)

Bagikan:

JAKARTA - Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) masuk deretan indeks LQ45 dan IDX30. Manajemen Waskita Karya langsung meyakinkan para investor bahwa pihaknya akan memperbaiki kinerja keuangan yang berkelanjutan.

"Kami fokus menjalankan bisnis operasional dengan berbekal transformasi bisnis dan kemampuan likuiditas yang jauh lebih baik," ujar Direktur Utama Waskita Destiawan Soewardjono dalam keterangan tertulis dikutip Antara, Minggu, 13 Februari.

Destiawan tidak lupa mengapresiasi dukungan Bursa Efek Indonesia (BEI) sehubungan dengan keberhasilan saham WSKT masuk dalam daftar indeks LQ45 dan IDX30.

"Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kepercayaan dari komunitas pasar modal kepada perseroan, terutama dalam proses recovery keuangan untuk terus membangun Indonesia yang lebih baik," imbuh Destiawan.

Destiawan juga menambahkan, perseroan akan terus berkomitmen untuk meningkatkan capaian nilai kontrak baru baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pada tahun ini, perseroan tengah membidik beberapa proyek potensial yang ada di dalam negeri seperti Ibu Kota Negara Baru Nusantara serta beberapa proyek luar negeri melalui kerja sama G2G Indonesia dengan beberapa negara seperti Sudan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Taufik Hendra Kusuma mengatakan perseroan juga selalu mengutamakan prinsip good corporate governance (GCG) dan manajemen risiko serta melibatkan pihak eksternal sebagai business and finance controller dalam proses pemilihan kontrak baru yang akan dijalankan, sebagai bentuk penerapan prinsip manajemen risiko.

Selain itu, perseroan juga sedang melanjutkan implementasi dari 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita melalui aksi korporasi penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah pada kuartal pertama tahun ini.

Adapun target proceeds dari penerbitan obligasi dan sukuk ini sebesar Rp3,83 triliun dan akan digunakan untuk refinancing serta memperkuat modal kerja perseroan.

"Kami berharap komunitas pasar modal dapat selalu mendukung aksi korporasi perseroan saat ini maupun di masa mendatang," ujar Taufik.

Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna berharap Waskita dapat terus mencatatkan kinerja yang lebih baik serta berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dari para investor kepada perusahaan yang tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

"BEI juga siap mendukung Waskita maupun perusahaan tercatat lainnya untuk senantiasa memberikan informasi, keterbukaan, edukasi, dan sosialisasi kepada masyarakat untuk terus memajukan pasar modal di Indonesia," ujar Nyoman Yetna.