JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp12,01 triliun hingga kuartal III tahun ini. Kontrak baru itu setara dengan 72 persen dari target yang dicanangkan perusahaan.
Manajemen Waskita pun masih optimis target perolehan kontrak dapat tercapai meskipun sisa waktu hanya tinggal dua bulan. Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan kontrak baru senilai Rp12,01 triliun tersebut terdiri dari proyek investasi atau business development 68,05 persen, pemerintah 24,96 persen, proyek BUMN 4,48 persen dan proyek swasta 2,51 persen.
"Untuk kontrak baru yang kami capai sebesar Rp12,01 triliun. Ini (realisasinya) mencapai 50 persen lebih," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 4 November.
Berdasarkan tipe proyek, pencapaian kontrak baru tersebut berasal dari Jalan & Jembatan 58,89 persen, Bangunan 13,03 persen, Infrastruktur Air 12,30 persen, Anak Usaha 11,40 persen, EPC 3,50 persen dan lain-lain 0,88 persen.
Destiawan mengatakan bahwa perseroan menargetkan total perolehan nilai kontrak baru 2021 adalah sekitar Rp20,68 triliun. Adapun, saat ini perseroan masih optimistis untuk dapat mencapai target nilai kontrak baru sampai dengan akhir tahun, dengan likuiditas yang jauh lebih baik dan struktur biaya operasional yang lebih lean.
BACA JUGA:
"Meskipun tinggal dua bulan, ada beberapa project yang kami sasar dan itu kami ikuti. Mudah-mudahan ini bisa berjalan dan final di 2021. Sehingga, target kami yang kurang lebih 40 persen ini dalam waktu dua bulan dapat terpenuhi. Termasuk juga proyek di luar negeri," tuturnya.
Ke depan, Destiawan mengatakan, pihaknya akan berupaya menjamin going concern dengan implementasi program 8 stream penyehatan keuangan. Terkait hal ini, emiten pelat merah itu optimistis mencapai kinerja positif dari core business pada 2023. Saat ini, Waskita Karya fokus melakukan penyehatan keuangan atau mengurangi kerugian.