Bagikan:

JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Denpasar, Bali, pada Jumat, 11 November lalu. Ia beranggapan KEK Sanur berpotensi besar untuk mendukung pariwisata di Indonesia lantaran memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap.

"KEK Sanur ini memiliki potensi sangat bagus ke depannya. Ini akan menjadi fasilitas kesehatan dengan one stop solution. Masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi berobat ke luar negeri. Apalagi, Bali juga menjadi destinasi wisata yang populer di dunia. Selain bisa menghemat devisa, kawasan ini juga bisa menambah pemasukan negara melalui sektor pariwisata," kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya, Minggu 13 November.

Di dampingi oleh Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said, Bahlil meninjau langsung perkembangan proyek pembangunan fasilitas kesehatan pada kawasan seluas 41,26 hektare itu. Pembangunan proyek KEK Sanur ini memiliki nilai investasi sebesar Rp10,2 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja sebesar 43.647 orang ke depannya.

Bahlil mengatakan, KEK Sanur dibangun dengan fasilitas kesehatan yang sangat lengkap, sehingga diharapkan terjadi penghematan devisa dari masyarakat Indonesia yang semula memilih berobat ke luar negeri, kini cukup di negeri sendiri.

Sementara, Iswadi menyebut, di KEK Sanur nantinya akan berdiri rumah sakit berkelas internasional yang menyediakan berbagai fasilitas medis lengkap, seperti unit vertiliti kesuburan, bedah plastik, dan sebagainya.

Selain itu, lanjut Iswadi, akan disediakan pula fasilitas pendukung lainnya, yakni pusat perbelanjaan dan hotel yang saat ini masih dalam revitalisasi.

"Di sini ada rumah sakit berkelas internasional, PT Pertamina Bina Media IHC akan bekerja sama dengan Mayo Clinic dalam membangun rumah sakit internasional, termasuk juga pelayanan untuk orang tua. Selain rumah sakit, kami juga melakukan revitalisasi atau peremajaan pada hotel kami. Di sini, hotel kami terkenal dengan tower sepuluh lantai. Satu-satunya tertinggi di Bali, itu tetap kami pertahankan, namun kami revitalisasi. Ini diperkirakan selesai pada Agustus 2023," ungkapnya.

Sekadar diketahui, KEK Sanur dirancang untuk menjadi KEK kesehatan dan pariwisata dengan rencana bisnis fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik, akomodasi hotel dan MICE, etnomedicinal botanic garden, serta pusat komersial yang rencananya akan menggandeng usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) guna mengisi pusat perbelanjaannya.