JAKARTA – Pertemuan Keempat Indonesia Fintech Summit 2022 di Bali pekan ini mengangkat isu perlindungan data pribadi dalam topik utama pembahasan. Disebutkan bahwa perlindungan data pribadi dapat mendukung potensi ekonomi digital dan alternative finance di Indonesia sehingga menjadi bekal pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.
Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Melli Darsa mengatakan, secara global, isu perlindungan data pribadi konsumen memang terus menjadi perhatian pemerintah.
“Privasi data pribadi memang bukan hanya tentang hak asasi manusia, namun jika digital economy akan menjadi salah satu bekal pertumbuhan ekonomi nasional ke depan, maka membangun trust (kepercayaan) masyarakat terkait keamanan siber harus kuat,” ujarnya dalam pernyataan tertulis pada Jumat, 11 November.
Melli yang mewakili para pelaku usaha fintech menyambut baik disahkannya UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) pada September lalu.
Kata dia, Indonesia akhirnya bisa memberlakukan regulasi yang dapat membantu perekonomian dalam mencapai proses pemulihan yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih resilien.
“Namun kembali, yang harus ditekankan adalah bahwa semua persoalan ini tidak selalu tentang regulasi, tetapi juga harus ada balancing act. Perlu untuk mendidik orang-orang tentang perlindungan data pribadi secara masif. Jangan sampai potensi besar digital economy kita menjadi terhambat karena kita semua acuh dalam melindungi data pribadi kita sendiri” tuturnya.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan yang sama, Direktur CyberCX Mike Purdon menyatakan kepercayaan orang terkait keamanan siber harus tetap prioritas utama. Pasalnya, cyber security juga bisa menjadi nilai jual yang begitu besar bagi perusahaan.
“Ketika anda ingin menjual produk fintech kepada investor, maka investor akan sangat serius menanyakan tentang kesiapan dalam hal keamanan siber. Ini yang perlu jadi perhatian,” katanya.
Senada, Staf Khusus Bidang Pengembangan SDM Kominfo Bhredipta Socarana menyebut perlindungan data pribadi adalah tugas yang sangat besar. Semuanya harus dijalankan secara menyeluruh. Menurutnya, hal ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja.
“Untuk mendidik masyarakat Indonesia, maka perlu upaya yang besar melalui kolaborasi, kerjasama dan sinergi semua pemangku kepentingan,” jelas dia.
Sebagai informasi, agenda Indonesia Fintech Summit 2022 merupakan bagian dari rangkaian perhelatan KTT G20 yang akan berlangsung hingga 16 November mendatang.