Meski Masih Terkendala Agunan, Penyaluran KUR di Bangka Belitung Telah Jangkau 24.175 Kreditur Senilai Rp1,59 Triliun
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Babel Edih Mulyadi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

PANGKALPINANG - Perbankan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) Rp1,59 triliun hingga September 2022. Jumlah itu mengalir kepada 24.175 debitur.

"Setiap tahunnya tren penyaluran KUR terus mengalami kenaikan, untuk mendorong ekonomi masyarakat," kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Babel Edih Mulyadi dikutip Antara, Senin 31 Oktober.

Ia mengatakan perbankan di Provinsi Kepulauan Babel hingga September tahun ini telah mengucurkan Rp1,59 triliun kepada 24.175 debitur tersebar di kabupaten/kota. Rinciannya, Kabupaten Bangka 5.886 debitur dengan 352,95 penyaluran, Bangka Barat 3.830 debitur dengan 253,2 penyaluran.

Penerima KUR di Bangka Selatan 2.930 debitur dengan 205,07 penyaluran, Bangka Tengah 2.507 debitur dengan 169,39 penyaluran, Belitung 3.894 debitur dengan 232,52 penyaluran, Belitung Timur 2.285 debitur dengan 160,01 penyaluran, Babel 35 debitur dengan 1,95 penyaluran dan Kota Pangkalpinang 2.808 debitur dengan 213,20 penyaluran.

"Realisasi program KUR tertinggi terdapat di Bangka yakni 5.886 debitur dengan 352,95 penyaluran" katanya.

Menurut dia, kendala dalam mengoptimalkan penyaluran KUR ini yaitu masalah anggunan yang harus disampaikan kepada kreditur.

"Agunan masih menjadi kendala utama bagi UMKM untuk menerima akses pembiayaan" katanya.

Ia menambahkan, dalam menyalurkan KUR, penyalur masih membutuhkan agunan sebagai moral obligation.

"Agunan yang diminta masih di bawah nilai kredit sedangkan KUR tanpa agunan dapat diberikan kepada UMKM super mikro atau UMKM yang menjadi binaan penyalur sedari masih merintis" katanya