JAKARTA - PT Techno9 Indonesia Tbk menargetkan pertumbuhan kinerja perseroan dua digit pada 2023 mendatang seiring dengan perusahaan yang tengah dalam proses untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO.
Direktur Operasional PT Techno9 Indonesia Tbk Merry Kandou mengatakan, dengan IPO, perseroan akan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan didukung oleh berbagai strategi, salah satunya melalui penjualan produk aplikasi kesehatan dan pendidikan
"Tahun depan, kami targetkan pertumbuhan double digit, baik dari pendapatan maupun laba bersih," ujar Merry dalam keterangan dikutip Antara, Selasa 25 Oktober.
Saat ini Techno9 Indonesia sedang dalam proses penawaran awal yang berlangsung pada 20-25 Oktober 2022. Dalam penawaran tersebut, perseroan menjual sebanyak banyaknya 432 juta saham atas nama atau 20,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp10 per saham.
Perusahaan yang berdiri pada 2010 itu bergerak di bidang kegiatan usaha perdagangan komputer dan perlengkapannya. Perseroan juga memiliki layanan one stop solution kepada para pelanggan, mulai dari tahap konsultasi produk, pemasangan, sampai dengan perawatan serta perbaikan (maintenance) secara berkala atau rutin kepada pelanggan.
BACA JUGA:
Produk dan jasa yang ditawarkan perseroan kepada pelanggan antara lain IT Managed Service, IT Infrastructure, cabling solutions dan surveillance solutions.
Pada 2021, perseroan mampu meningkatkan pendapatan sebesar 243,73 persen menjadi Rp6,53 miliar dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada akhir 2020 sebesar Rp1,9 miliar. Sementara itu per April 2022, perseroan sudah membukukan pendapatan sebesar Rp4,83 miliar, melonjak signifikan sebesar 794,31 persen jika dibandingkan dengan pendapatan yang dibukukan pada April 2021.
Menurut Merry, kinerja yang dicapai sepanjang empat bulan pertama tahun 2022 itu tidak terlepas dari pemulihan ekonomi secara makro di mana pada 30 April 2022 kondisi COVID-19 sudah berangsur-angsur membaik dibandingkan dengan kondisi pada 30 April 2021 lalu.
Hal itu diakuinya telah memberikan dampak pada permintaan para pelanggan yang meningkat khususnya pada segmen perangkat lunak seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi di Indonesia.
"Para pelanggan perseroan mulai aktif untuk membeli perangkat lunak seiring dengan kebutuhan pelanggan dalam menghadapi transformasi digital. Hal itu mendorong tingginya penjualan pada segmen perangkat lunak perseroan pada periode yang berakhir di tanggal 30 April 2022," kata Merry.