Investasi China ke RI Diyakini Semakin Marak dengan Terpilihnya Kembali Xi Jinping sebagai Presiden
Presiden China, Xi Jinping. (Foto: Dok. Xinhua)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakini investasi China ke Indonesia akan semakin lebih baik dengan terpilihnya kembali Xi Jinping sebagai Presiden China untuk masa jabatan lima tahun ke depan.

Pasalnya, menurut Bahlil, selama ini Presiden China Xi Jinping memiliki komunikasi yang baik dengan Presiden Jokowi.

"Itu menurut saya adalah sebuah hal yang positif. Dan Xi Jinping begitu terpilih lagi pasti hubungannya insya Allah akan tambah baik lagi sama pemerintah Indonesia karena selama ini hubungannya baik-baik aja," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan III 2022 di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin 24 Oktober.

Bahlil menilai ada kedekatan khusus antara Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping terlepas dari status keduanya sebagai pemimpin dua negara.

Ia berharap ke depannya kedua negara bisa terus menggarap investasi yang saling menguntungkan bersama untuk bisa mendorong penciptaan lapangan kerja dan nilai tambah.

"Mudah-mudahan bisa lagi menggarap investasi yang win-win, investasi yang saling menguntungkan dengan Indonesia. Saya juga percaya, insya Allah investasi China ke Indonesia semakin hari semakin bertambah dalam konteks yang saling menguntungkan, dalam konteks yang saling menghargai, dalam konteks bagaimana bisa tumbuh bersama khususnya dalam konteks penciptaan lapangan pekerjaan dan penambahan nilai tambah," katanya.

Bahlil menyebut sekalipun ada pelambatan ekonomi di China, ia menyatakan optimistis dan masih yakin investasi negeri tirai bambu tidak akan terganggu.

Mantan Ketua Umum HIPMI itu justru khawatir jika terjadi ketegangan politik antara China dan Taiwan.

"Setiap ada masalah itu ada peluang. Dan di situ dibutuhkan ketajaman kita dalam meng-entertain (menghibur) mereka dalam konteks mengomunikasikan yang baik agar kita bisa menyatu dalam perspektif masalah mereka apa dan kita berikan solusi," kata Bahlil.

Dengan demikian, lanjutnya, Indonesia bisa bertindak seolah menjadi mitra dan membuat negara tersebut jatuh hati dalam upaya menggaet investasi.