Bagikan:

JAKARTA - Kenaikan harga minyak dunia di awal tahun 2022 dan bertahan pada level yang tinggi hingga saat ini, disikapi positif oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Terutama dengan terus mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk meningkatkan investasi dan program kerja yang lebih masif dan agresif.

Upaya yang dilakukan oleh SKK Migas membuahkan hasil yang positif di triwulan III tahun 2022, dengan capaian aktivitas utama hulu migas dan investasi yang meningkat dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Kegiatan pengeboran sumur pengembangan sebagai salah satu aktivitas utama hulu migas pada triwulan III tahun 2022 sudah melampaui capaian di tahun 2021. Hal ini menjadi katalis positif bagi upaya peningkatan produksi minyak dan gas untuk dapat mendekatkan pada target 2022.

Selain itu, tingginya aktivitas utama hulu migas akan berdampak positif bagi upaya menjaga entry level produksi minyak dan gas yang lebih optimal memasuki awal tahun 2023.

“Kenaikan harga minyak dunia disikapi dengan aktivitas operasional hulu migas yang masif dan agresif, Salah satunya adalah kegiatan pengeboran sumur pengembangan di triwulan III tahun 2022 yang meningkat dibandingkan capaian pada triwulan yang sama tahun lalu," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada kegiatan konferensi pers triwulan III tahun 2022 di Jakarta, Senin 17 Oktober.

Bahkan ia melaporkan hingga September 2022 jumlah kegiatan pengeboran sumur pengembangan sudah melampaui capaian tahun 2021 dan akan berkontribusi pada pencapaian target investasi.

Dwi menambahkan aktivitas kegiatan pengeboran sumur pengembangan grafiknya terus meningkat di triwulan III. Hal ini mendorong penambahan target pengeboran sumur pengembangan dari target 790 sumur yang ditetapkan pada work, program & budget (WPnB) menjadi 801 sumur, maka akan turut mendorong pencapaian target investasi hulu migas tahun 2022.

Hingga triwulan III tahun 2022, capaian aktivitas utama hulu migas mencatatkan kinerja yang menggembirakan. Untuk kegiatan pengeboran sumur eksplorasi sudah mencapai 21 sumur atau menyamai capaian triwulan yang sama tahun lalu.

Untuk kegiatan pengeboran sumur pengembangan hingga triwulan III-2022 mencapai 545 sumur atau sudah sekitar 171 persen jika dibandingkan dengan capaian triwulan III-2021 dan mencapai 116 persen jika dibandingkan dengan capaian hingga akhir tahun 2021.

Adapun untuk kegiatan workover sudah mencapai 495 sumur atau sekitar 116 persen di atas capaian triwulan III tahun lalu dan sekitar 87 persen dari target tahun 2022. Sedangkan untuk kegiatan well service sudah mencapai 22.511 sumur atau sekitar 134 persen dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu dan sekitar 99 persen dari target 2022.

Lebih lanjut Dwi menyampaikan, tingginya harga minyak dunia juga berdampak positif bagi negara, hingga triwulan tahun ini penerimaan negara sudah mencapai 13,95 miliar dolar AS atau sekitar Rp202 triliun. Jumlah ini setara dengan 140 persen dari target APBN 2022 dan sekitar 83 persen dari target APBN perubahan 2022.

"Di tengah ancaman resesi ekonomi dan inflasi tinggi yang selalu diingatkan oleh Presiden, maka penerimaan negara dari sektor hulu migas yang optimal adalah bentuk nyata kontribusi industri ini dalam mendukung pembangunan nasional," pungkas Dwi.