JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN beru mencapai 80 persen.
Erick optimistis, sisa waktu 1,5 tahun ke depan bisa digunakan untuk mencapai target 100 persen.
"Sejak 2019, Kementerian BUMN terus melakukan transformasi BUMN secara menyeluruh. Transformasi BUMN hari ini baru mencapai 80 persen dan ditargetkan rampung pada satu setengah tahun ke depan," katanya, Senin, 17 Oktober.
Dikatakan Erick, kinerja BUMN sejak tahun lalu terus menunjukkan peningkatan yang baik.
Dia memaparkan peningkatan revenue BUMN tumbuh 18,8 persen pada 2020-2021, menjadi Rp2.295 triliun. Pun dengan peningkatan laba konsolidasi yang naik 838,2 persen dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp124,7 triliun pada 2021.
"Saya sangat bersyukur, kerja keras kami selama 3 tahun ini berbuah manis, yang mana kinerja BUMN 2021 menunjukkan peningkatan yang signifikan," kata dia.
Mantan bos Inter Milan itu menyampaikan, total aset BUMN secara konsolidasi pada akhir 2021 tercatat sebesar 630 miliar dolar AS atau sekitar Rp8.978 triliun.
Angka ini setara dengan 53 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Tak hanya itu, lanjutnya, kepemimpinan muda dan perempuan juga sudah menunjukkan progres yang positif.
Pada tahun lalu, sambung Erick, kepemimpinan perempuan di jajaran direksi telah mencapai 15 persen dari target 25 persen serta kepemimpinan muda juga telah mencapai 5 dari target 10 persen pada 2023.
"Tentu transformasi ini akan kami terus lakukan agar BUMN dapat semakin memberikan kontribusi yang maksimal untuk Indonesia dan menjadi pemain global," ungkap Erick.
BACA JUGA:
Menurut Erick, hasil transformasi ini menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan selama ini sudah berada di jalur yang benar, dan perlu dilanjutkan agar BUMN dapat menjalankan perannya sebagai value creator dan agent of development secara lebih optimal, serta memberikan manfaat nyata bagi negara dan masyarakat.
"Untuk pertama kalinya juga, pada periode kepemimpinan saat ini, Kementerian BUMN menerbitkan Laporan Keuangan Konsolidasian yang menjadi langkah awal menuju penerapan good corporate governance yang lebih baik," katanya.