Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengapresiasi proyek pembangunan kapal selam yang dilakukan PT PAL Indonesia dengan mitra strategis.

"Prestasi zero defect yang diperoleh PT PAL dalam proses joint section kapal selam KRI Alugoro-405 sangat membanggakan bagi kita semua," kata Abdul Kharis Almasyhari saat kunjungan kerja ke PT PAL Indonesia di Surabaya, dikutip dari Antara, Rabu 28 September.

Dia mengatakan industri pertahanan merupakan industri strategis negara, dengan cita-cita menjadi industri yang kuat, mandiri, dan berdaya saing.

Alih teknologi itu, kata dia, harus dilaksanakan secara terpadu, utuh dan berkesinambungan. Salah satunya diwujudkan melalui kerja sama strategis bersama negara-negara produsen.

Selain itu, dukungan pemerintah baik dari DPR RI, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN serta TNI AL diharapkan mampu mempercepat kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

"Dukungan tersebut agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap asing, dan dapat menciptakan ekosistem pertahanan yang stabil serta dapat menjadi roda penggerak ekonomi hingga skala makro," ujarnya.

Dari kunjungan tersebut, lanjut dia, juga menjadi saksi akan semangat baru dengan mengusung perubahan atau transformasi industri maritim 4.0.

"Satu per satu penghargaan kelas dunia didapatkan, dan menyusul pengakuan dunia akan karya anak bangsa atas produk-produk PT PAL. Salut dan selamat untuk PAL atas capaian-capaian yang telah dipaparkan," kata dia.

CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod berterima kasih atas kunjungan rombongan anggota Komisi I DPR RI ke tempatnya.

"Kami berharap ke depan akan semakin aktif berkunjung ke PT PAL agar dapat melihat langsung potensi yang ada di PT PAL sekaligus tantangan sebagai industri pertahanan maritim," kata dia.

Dia memaparkan pada tahun 2015 PT PAL Indonesia mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk membangun dan melakukan pemeliharaan serta perawatan Alutsista berteknologi tinggi, yakni kapal selam.

Kepercayaan itu diwujudkan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2015 senilai Rp1,5 triliun yang dialokasikan untuk membangun fasilitas kapal selam pertama di Indonesia dan di A

"Dengan transformasi industri maritim 4.0 ini akan meningkatkan produktifitas. Tentunya dengan hal ini juga memiliki tujuan penting menguatkan mental dan kepercayaan diri bangsa kita, bahwa kita mampu untuk menjadi hebat dan menghasilkan produk Alutsista berkualitas," kata Kaharuddin.