Harga Beras di Wilayah NTT Mengalami Kenaikan, Bulog Pasok 2.810 Ton untuk Disalurkan ke Masyarakat
Kegiatan operasi pasar yang digelar Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur. (Foto via ANTARA/PerumBulog Kantor Wilayah NTT)

Bagikan:

JAKARTA - Harga beras di wilayah Nusa Tenggara Timur mengalami sedikit kenaikan. Hal ini berkaitan dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Untuk menjaga stabilitas harga, Perum Bulog NTT menyalurkan pasokan beras sebanyak 2.810 ton. Nantinya beras ini akan disalurkan kepada masyarakat melalui kegiatan operasi pasar.

Beras yang disalurkan ke masyarakat dipatok harga berkisar dari 8.800-9.000 per kilogram.

"Sebanyak 2.810 ton beras kami gelontorkan ke masyarakat dengan harga terjangkau melalui kegiatan operasi pasar yang tersebar di seluruh NTT," kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah NTT, Mohamad Alexander, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 24 September 2022.

Alexander menjelaskan penyaluran ribuan ton beras itu merupakan pelaksanaan Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di 2022.

"Beras yang disalurkan juga berkualitas bagus dengan harga yang kompetitif sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkannya," ujarnya.

Alexander mengatakan, Program KPSH yang sudah berjalan lancar sepanjang 2022 ini akan terus dilakukan secara masif. Harapannya tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen.

“Masyarakat jangan khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga setelah adanya kenaikan harga BBM," katanya.

Alexander menambahkan, Bulog akan menggunakan seluruh unit kerja yang ada di daerah-daerah untuk menjamin ketersediaan pangan bagi kebutuhan masyarakat.

"Kami pastikan juga bahwa seluruh jaringan mitra kami sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online, juga outlet-outlet binaan Bulog seperti Rumah Pangan Kita yang tersebar di seluruh NTT," pungkasnya.