Amartha, Fintech Milik Mantan Stafsus Jokowi Salurkan Modal Usaha Rp250 Miliar
Foto: Dok Amartha

Bagikan:

JAKARTA - PT Amartha Mikro Fintek menggandeng BPR Jawa Timur (Jatim) menyalurkan modal usaha ke perempuan pengusaha mikro dengan komitmen sebesar Rp250 miliar.

Kolaborasi yang terjalin antara Amartha dan BPR Jatim bertujuan untuk memperluas akses permodalan bagi UMKM di wilayah Jawa Timur dan sebagian di Jawa Tengah.

Penyaluran pendanaan akan menargetkan perempuan pengusaha mikro yang bergerak di sektor perdagangan, jasa, serta industri rumah tangga. Kerja sama ini menggunakan pola kredit channeling.

Chief Operating Officer Amartha, Budhi Siswoadji mengatakan, pihaknya senantiasa menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM Indonesia.

Khusus di pulau Jawa, Amartha akan menyalurkan permodalan dengan besaran yang berkisar mulai dari Rp3 juta hingga Rp15 juta.

"Dengan besaran tersebut, tentu saja segmen yang kami sasar adalah UMKM akar rumput, karena segmen ini memiliki potensi besar untuk berkembang namun terkendala akses layanan keuangan," kata Budhi dalam keterangan resmi, Jumat 23 September.

Sebagai informasi, Amartha telah menjangkau lebih dari 170.000 mitra UMKM khusus di wilayah Jawa Timur, dengan total poin operasional sebanyak 118 poin.

Provinsi Jawa Timur memiliki mitra paling banyak dibanding provinsi lainnya di pulau Jawa, karena adanya dukungan yang bersinergi dari sektor perbankan.

BPR Jatim telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam mengembangkan UMKM di wilayah Jawa Timur.

Lewat akses keuangan, BPR Jatim mewujudkan visinya untuk turut berperan serta menggerakkan roda ekonomi wilayah Jawa Timur melalui pemberdayaan UMKM.

Direktur Utama BPR Jatim, Yudhi Wahyu Maharani menambahkan, latar belakang kerja sama antara BPR Jatim dan Amartha adalah karena pihaknya memiliki kesamaan visi, yakni memberdayakan UMKM dengan menyediakan akses keuangan.

"Amartha sudah berpengalaman di bidang ini, serta memiliki kinerja yang sangat sehat, dibuktikan dengan angka NPL yang stabil di bawah 0,5 persen. Lewat kerja sama ini, BPR Jatim berharap dapat memperbesar portofolio kredit produktif sekaligus mendukung UMKM Jawa Timur untuk lebih maju," ujarnya.

BPR Jatim optimistis adanya teknologi yang dikembangkan Amartha, penyaluran modal bagi pelaku UMKM akan lebih mudah dan terukur.

Meskipun segmen akar rumput berpotensi besar untuk tumbuh, namun tidak semua perusahaan mampu mengembangkan teknologi yang mumpuni untuk menggarap segmen ini.

Terlebih, di saat kondisi ekonomi sedang menunjukkan pelemahan, bantuan modal usaha serta dukungan teknologi adalah kunci bagi UMKM untuk dapat bertahan dan terus berinovasi.

Asal tahu saja, Amartha hingga saat ini telah menyalurkan lebih dari delapan triliun rupiah permodalan kepada lebih dari 1,2 juta pengusaha ultra mikro yang tersebar di 35.000 desa di Indonesia.

Budhi menambahkan, Amartha senantiasa berupaya untuk memperkuat performa bisnis di Jawa Timur.

Selain menjalin kolaborasi dengan perbankan untuk menyalurkan modal, Amartha juga memberikan pelatihan literasi keuangan dan digital, serta pendampingan usaha bagi para mitra.

"Kami percaya, sinergi dengan seluruh stakeholder, baik dengan perbankan maupun karyawan kami di lapangan, dapat membantu para pelaku usaha ultra mikro untuk mengembangkan usahanya dan membawa kesejahteraan bagi keluarga,” tutup Budhi.