Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, nelayan merupakan pahlawan protein bagi bangsa Indonesia.

Namun, ironisnya, sebagai negara kepulauan dan kelautan tetapi kehidupan nelayan Indonesia tak sejahtera. Bahkan, juga masuk kelas masyarakat miskin.

"Kita terbelenggu seperti ini, masa kita negara kelautan nelayannya miskin," katanya dikutip dari Instagram resminya @erickthohir, Minggu, 18 September.

Karena itu, Erick mengaku mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bersama-sama dengan Meteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mencari solusi dalam meningkatkan taraf hidup para nelayan.

Erick menyebut kesejahteraan nelayan harus menjadi bagian penting dari program pemerintah.

"Ada program-program untuk perbaikan kehidupan nelayan kita. Salah satunya Pertamina juga memberikan program CSR untuk keluarga nelayan," ujar Erick.

Erick mengatakan, dirinya bersama dengan Menteri Teten menghadirkan program untuk nelayan.

Program tersebut yakni Solar untuk Koperasi (Solusi) nelayan.

Kata Erick, program inisiatif Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi dan UKM ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap para nelayan di tengah kebijakan pengalihan subsidi BBM.

"Salah satunya dengan program Solusi nelayan yang pada hari ini memberikan akses harga BBM (Solar) yang selama ini didapat nelayan mungkin Rp7.000 hingga Rp10.000 per liter, hari ini kita pastikan harganya Rp6.800 per liter," ujar Erick.

Erick menyebut program Solusi dapat memperbaiki akses nelayan terhadap Solar sehingga subsidi Solar lebih tepat sasaran dan langsung dialokasikan kepada nelayan.

Erick dan Teten juga memastikan koperasi jadi ujung tombak agar solar subsidi benar-benar tepat sasaran.

"Dengan koperasi itu berarti ada nama, alamat, dan sistem digital, jadi kalau ada yang bawa jeriken tidak masalah karena ada barcode, datanya kelihatan," jelasnya.

Selain itu, kata Erick, program Solusi tak sekadar mendistribusikan solar subsidi, melainkan juga membenahi model bisnis perikanan rakyat dengan melibatkan koperasi sebagai agregator dan penjamin pertama bagi nelayan.

Bagi Erick, nelayan Indonesia adalah pelaut tangguh yang bukan sekedar membutuhkan subsidi, melainkan juga ekosistem bisnis perikanan rakyat yang sehat dan berpihak pada nelayan.

"Dari Pak Teten nanti koperasinya diberikan pembiayaan (modal kerja), kami dari BRI juga mendorong pembiayaan untuk nelayan, lalu ibu-ibu nelayan juga tidak ditinggalkan, ada PNM Mekaar juga yang akan hadir," kata Erick.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meyakini program Solusi menjadi jawaban atas sejumlah persoalan yang selama ini dihadapi para nelayan.

Teten menyebut 60 persen biaya produksi nelayan selama ini untuk BBM. Subsidi Solar akan berdampak besar bagi kesejahteraan nelayan.

Kemenkop dan UKM bersama Kementerian BUMN juga mendorong peningkatan pengolahan bagi nilai tambah hasil produksi nelayan.

"Kami dengan Pak Erick juga memikirkan jadi pembiayaan, pengolahan, hingga offtaker apakah dari dalam negeri atau luar negeri sehingga nelayan punya keuntungan yang maksimal," kata Teten.