JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) M. Riza Damanik menyebut, nelayan kecil harus dilibatkan dalam hilirisasi perikanan, karena industri perikanan sangat bergantung pada perikanan rakyat.
"Nelayan kecil harus jadi pelaku utama. Dengan posisi struktur ekonomi perikanan kota yang 96 persennya ada di nelayan kecil dan tradisional, mustahil sektor hilir tumbuh kalau hulunya tidak sehat," kata Riza dalam diskusi Iskindo Innovation and Policy Forum di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari.
Riza mengatakan, Indonesia bisa mengambil pelajaran dari sejumlah negara yang telah berhasil melakukan hilirisasi perikanan seperti Amerika Serikat, China, Thailand, hingga Vietnam.
"Kalau kami lihat dalam proses yang mereka lakukan, upaya untuk memperkuat nelayan kecil ini tidak boleh dikesampingkan. Thailand bahkan memperkuat itu dalam kesatuan ekosistem usaha perikanan. Oleh karena itu, mereka membekali dengan asuransi nelayan-nelayannya, begitupun China juga memberikan asuransi untuk nelayan dan kapalnya," jelas dia.
Riza mengatakan, Thailand atau Vietnam sama sekali tidak mempermasalahkan ukuran kapal dalam kebijakan perikanannya, sehingga hilirisasi industri telah berjalan di negara tersebut.
"Maka, kalau kami tahu struktur ekonomi perikanan sangat bergantung pada nelayan kecil, kebijakan kami tentu harus memperkuat nelayan-nelayan kecil," tuturnya.
BACA JUGA:
Ia menilai, perlu adanya keterhubungan untuk tetap memperkuat sektor hulu perikanan dalam upaya hilirisasi.
"China itu memberikan asuransi nelayan dan kapalnya, dan mereka menjadi eksportir ikan terbesar di dunia hari ini, produksinya juga sangat besar sekali, tetapi mereka tentu tidak meninggalkan nelayannya. Vietnam dan Thailand juga demikian," imbuh Riza.
"Ada keterhubungan-keterhubungan antara satu dengan yang lain. Jadi, semangat di hilir ini menurut saya dalam rangka bagaimana kami memperkuat sektor hulunya, harus ditarik ke arah sana, tidak boleh parsial," pungkasnya.