Bagikan:

JAKARTA - Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Henky Hotma menyampaikan bahwa 92,37 persen pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) hanya mengandalkan modal sendiri atau pinjaman dari keluarga untuk menopang usaha mereka.

“Permodalan masih menjadi salah satu kendala besar bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ucap dia dalam keterangan resmi, dikutip dari Antara, Sabtu 17 September.

Meskipun begitu, kinerja UMKM sektor parekraf pada triwulan I tahun 2022 mencapai Rp312,75 miliar dan meningkat pada triwulan II 2022 menjadi Rp326,63 miliar. Dengan kata lain, lanjutnya, kontribusi sektor parekraf terhadap ekonomi nasional pada triwulan I sebesar 6,93 persen dan triwulan II 6,64 persen.

Pernyataan tersebut disampaikan pasca pihaknya menggelar Temu Bisnis Perbankan Konvensional yang diperuntukkan bagi 100 pelaku usaha parekraf di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (15/9).

“Adapun rinciannya, 80 peserta pelaku usaha parekraf dari binaan Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda dan 20 peserta binaan Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi yang hadir secara luring,” ungkap Henky.

Kegiatan itu dilaksanakan dengan tujuan mempertemukan perbankan dan pelaku usaha parekraf dalam upaya memperluas akses permodalan bagi pelaku parekraf.

"Kegiatan ini dilaksanakan agar para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif mendapatkan informasi program KUR (Kredit Usaha Rakyat) sekaligus bisa memanfaatkan program pembiayaan perbankan tersebut melalui temu bisnis perbankan konvensional agar kembali bangkit berproduksi dan tumbuh,” ujarnya.

Acara tersebut terdiri dari sesi panel paparan pengantar kebijakan KUR dan sosialisasi KUR sektor parekraf, serta sesi audiensi dengan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dengan pelaku parekraf secara offline.